Loading...
SAINS
Penulis: Ignatius Dwiana 07:57 WIB | Rabu, 09 Juli 2014

Protein Darah Dapat Diagnosa Alzheimer

(Ilustrasi: minddisorders.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sebuah studi di Inggris mengidentifikasi protein darah yang tampak dalam tubuh pasien yang kemudian didiagnosis menderita Alzheimer atau kepikunan. Temuan ini membangkitkan harapan bahwa sebuah tes dapat membantu menemukan cara penyembuhannya.

Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit hilang ingatan itu, bentuk paling umum dari demensia, yang diperkirakan Alzheimer's Disease International dialami 44 juta orang di seluruh dunia. Jumlah yang diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada 2050.

Tes lebih dini untuk mendiagnosis penyakit itu akan memungkinkan peneliti untuk memantau pasien sebelum penyakit itu menunjukkan gejala tingkat lanjut, berpotensi membantu penemuan solusi untuk penyembuhannya.

Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Alzheimer's & Dementia yang memantau 220 pasien dengan gangguan kognitif ringan.

Para peneliti mengidentifikasi 10 protein yang ada di dalam darah dari 87 persen orang dalam kelompok yang kemudian didiagnosis menderita Alzheimer dalam satu tahun.

“Banyak uji coba obat kami gagal karena pada saat pasien diberi obat, otak mereka sudah terlalu parah terkena penyakit itu,” ungkap profesor ilmu saraf Oxford University Simon Lovestone, yang memimpin studi di College London, Inggris.

“Uji darah sederhana membantu kami mengidentifikasi pasien yang kebanyakan pada tahap awal untuk ambil bagian dalam percobaan baru dan mudah-mudahan dapat mengembangkan pengobatan yang dapat mencegah perkembangan penyakit ini. Tahap berikutnya akan ditujukan untuk memvalidasi temuan kami dalam beberapa set sampel berikutnya.”

James Pickett, kepala penelitian Alzheimer’s Society, memperingatkan bahwa karena akurasi uji cobanya di bawah 90 persen, kami akan harus memperbaikinya sebelum tes tersebut benar-benar diaplikasikan.

“Hanya dengan melalui penelitian lebih lanjut kita akan menemukan jawaban terbesar seputar demensia, jadi kami akan lihat perkembangan studi ini dengan baik,” tutur Pickett. (AFP/Ant)

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home