Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 21:08 WIB | Selasa, 08 Desember 2015

Ratri Sumbang Emas bagi RI di APG 2015

Pebulu tangkis putri difabel Indonesia Leani Ratri Oktila memegang medali emas yang dia raih di APG 2015, hari Selasa (8/12) di Singapura. (Foto: akun fanpage facebook Persatuan Suporter Atlet Indonesia).

SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Pebulu tangkis putri difabel Indonesia, Leani Ratri Oktila memenangkan partai perebutan medali emas dengan sesama pebulu tangkis putri difabel Indonesia, Khalimatus Sadiyah Sukohandoko pada final nomor kategori difabel SL-4 putri di ajang multi even olahraga atlet difabel se-Asia Tenggara, ASEAN Para Games (APG) 2015, hari Selasa (8/12).

Menurut situs resmi ASEAN Para Games 2015, pebulu tangkis asal Bangkinang, Riau tersebut memenangkan medali emas karena mengalahkan Khalimatus Sadiyah dalam dua set langsung,  21-12, 21-14.

Catatan Wikipedia menyebut pebulu tangkis difabel dengan kategori SL-4 yakni pebulu tangkis yang memiliki kondisi fisik lengkap namun salah satu kaki tidak dapat berjalan normal, karena suatu penyebab.

Ratri cukup berpengalaman di ajang internasional, pada Asian Para Games 2014 yang berlangsung di Korea Selatan dia bermain di nomor ganda campuran kategori difabel  SL 3,4 / SU 5 dia berpasangan dengan Fredy Setiawan dan memenangkan medali emas dengan  21-14, dan 21-15 dari Raj Kumar/Parul Dalsukbhai Parmar (India).

Menurut situs berita online lokal di Riau, goriau.com, pada Oktober 2012 menyebut Ratri bukan pebulu tangkis yang berada dalam kondisi difabel sejak lahir, namun dia mengalami kecelakaan  kendaraan roda dua hingga mengakibatkan patah kaki sehingga merubah hidupnya.

Namun, gadis asal Bangkinang, ini cepat bangkit dan memandang positif bahwa menjadi difabel bukan kekurangan yang harus diratapi.

Ratri begitu ia disapa, justru menjadikan kekurangan fisik tubuhnya menjadi kelebihan. Terbukti dirinya bisa mengharumkan nama Provinsi Riau  karena dia pernah menyabet dua medali  emas di  Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) pada 2012 yang kala itu digelar di kandang sendiri, Pekanbaru, Provinsi Riau. 

Ratri menceritakan bahwa sebelum menjadi atlet Paralimpian, ia merupakan pebulu tangkis dengan fisik normal dan dia sempat  mengikuti kejuaraan bulu tangkis.  

“Kecelakaan itu saya alami pada tahun 2010, dan mengharuskan saya tidak bisa normal seperti sedia kala. Namun karena niat yang kuat untuk terus berpretasi, akhirnya saya memutuskan untuk menjadi atlet Paralimpian, meski sempat mendapat tantangan dari orang tua,'' kata putri kelahiran Bangkinang 6 Mei 1991 itu.

Indonesia Tergeser Peringkat Kedua

Di APG 2015, perolehan emas Ratri dan atlet paralimpian yang berlaga di cabang olahraga lainnya belum mampu mengangkat Indonesia untuk menggeser posisi Thailand, karena menurut menurut situs resmi ASEAN Para Games 2015, hari Selasa (8/12), posisi Indonesia masih ada di urutan kedua dengan 78 medali emas, 67 perak, dan 57 perunggu. Sedangkan di urutan pertama Thailand sudah meraih 84 medali emas, 71 perak, dan 77 perunggu.

Di urutan ketiga sampai kelima ditempati Malaysia, Vietnam, dan Singapura. (aseanparagames2015.com/goriau.com/wikipedia.org).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home