Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 17:19 WIB | Kamis, 20 Agustus 2015

“Sedih, Kak, Temanku Banyak Kena Gusur”

Ilustrasi: Seorang anak Sekolah Dasar (SD) saat melintasi jalan permukiman Kampung Pulo di antara reruntuhan rumah yang telah dibongkar oleh aparat untuk direlokasi. (Foto: Dok. Satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Sedih, Kak. Temanku banyak yang kena gusur. Teman mainku jadi sedikit.”

Begitulah lontaran seorang anak berusia delapan tahun bernama Habil di pinggir Sungai Ciliwung, Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis (20/8) kepada satuharapan.com. Sedari pagi, ia sengaja menghabiskan waktu bermain bersama teman-temannya yang terdampak penertiban hunian.

Kendati rumahnya tak ikut dirobohkan, murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Jatinegara itu seakan merasakan kesedihan seperti yang dialami teman-temannya.

Ia kemudian berceloteh tentang kebiasaannya bermain di bantaran Ciliwung sejak pulang sekolah hingga sore hari bersama teman-temannya. Kisahnya sederhana, namun tampak kaya makna. Ditepuknya salah satu pundak temannya bernama Ridho Kurniawan yang telah dipastikan sesegera mungkin akan pindah dari wilayah tersebut.

“Ini dia (Ridho, Red) nih yang akan pindah. Rumahnya digusur. Padahal, sejak kecil zaman bayi tinggal di sini,” kata dia.

Ridho mengatakan, ia dan keluarganya akan pindah ke wilayah Prumpung, Jatinegara, karena tidak mendapat unit rumah susun sederhana sewa (rusnawa) dari pemerintah.

“Nanti aku tinggal di rumah nenek di Prumpung. Sedih sih, jadi jauh (dengan teman-teman, Red). Tapi di sekolah nanti juga ketemu,” kata dia.

Habil dan Ridho adalah potret lain di balik aksi saling serang yang dilakukan petugas dan warga Kampung Pulo. Tak terbawa asyiknya akan-anak lain yang mengerubungi 500 pasukan Polri, keduanya justru mengelilingi rumah demi rumah untuk mengajak temannya bermain di bantaran sungai.   

 

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home