Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 11:45 WIB | Rabu, 20 April 2016

Selama Rusun Siap, Gusur Warga Jalan Terus

Ilustrasi. Petugas menggunakan alat berat meratakan sisa-sisa bangunan di kawasan Kampung Luar Batang, pasar ikan, Jakarta Utara, Selasa (12/4). Pemprov DKI bongkar ratusan rumah di wilayah Pasar Ikan untuk revitalisasi Museum Bahari dan Pelabuhan Sunda Kelapa dan kawasan Luar Batang. (Foto: Ant)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan terus menggusur rumah-rumah warga yang menempati lahan hijau atau tanah negara selama rumah susun yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap menampung warga.

“Orang banyak tanya sama saya, 'kapan Bapak nyetop penertiban?' Kalau rusunnya belum siap ya setop,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Rabu (20/4).

Begitu pula yang akan terjadi dengan wilayah Luar Batang di Jakarta Utara dan Pulomas di Jakarta Timur.

Untuk warga Pulomas, Ahok, sapaan Basuki, telah menyiapkan rusun di Pulogebang. Sebagian warga sejak hari Kamis (14/4) sudah pindah ke rusun yang ditetapkan oleh Pemprov DKI.

Awalnya mereka akan dipindahkan ke Rusun Pinus Elok Penggilingan. Namun, karena kondisi rusun yang dinilai tidak layak maka mereka meminta rusun yang lebih layak yaitu di Pulogebang. Ahok pun tidak mempermasalahkan keputusan beberapa warga yang memilih pindah ke rusun yang lebih layak karena rata-rata status sosial ekonomi mereka menengah.

“Ini kan agak menengah. Mereka merasa rusunnya kurang bagus. Ya susah. Rusun bagus kan baru kita bikin, baru mulai. Kalau sudah jadi rusun bagus, boleh saja mau pindah.”

Penggusuran terhadap warga Pulomas ini dilakukan untuk membangun persiapan Asian Games pada tahun 2018 mendatang. Jika warga tidak dipindahkan, dia khawatir pembangunan fasilitas pacuan kuda untuk lomba antarnegara itu menjadi terhambat.

Kemudian, penggusuran juga akan terjadi di wilayah Luar Batang, Jakarta Utara. Namun, Ahok masih menunda penggusuran tersebut karena masih menunggu rusun siap dihuni. Meski sudah disurati oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi perihal penundaan penertiban, tetapi Ahok tak menggubrisnya.

Alasan Ahok menertibkan daerah tersebut adalah ingin mempercantik dan mempermudah akses ke Masjid Keramat Luar Batang yang sudah masuk dalam cagar budaya tersebut. Dia juga menegaskan bahwa dalam penertiban tersebut Pemprov DKI tidak akan menyentuh Masjid Luar Batang.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home