Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 08:08 WIB | Sabtu, 09 Mei 2015

Sensus Ekonomi Bahan Penting Penyusunan Pembangunan Jangka Panjang

Menteri Perencanaan Pembangunan dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Adrinof Achir Chaniago pada peluncuran logo Sensus Ekonomi 2016 di Gedung I, BPS, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Jumat (8/5). (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sensus ekonomi adalah sebuah proses penting karena menjadi bahan penting bagi pemerintah untuk menyusun perencanaan pembangunan nasional yang berencana melakukan evaluasi rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN).

“Bahan utama penyusunan perencanaan pembangunan adalah data sensus ekonomi ini. Nanti bisa dilihat, sektor-sektor usaha mana saja, daerah mana saja yang butuh perhatian lebih untuk ditingkatkan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Adrinof Achir Chaniago pada peluncuran logo Sensus Ekonomi 2016 di Gedung I, BPS, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Jumat (8/5).

 Andrinof Chaniago meminta segenap warga Indonesia untuk mensukseskan sensus ekonomi pada 2016. Masyarakat mulai dari para pedagang hingga pengusaha diharapkan mau memberikan data akurat saat disensus oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Dukungan masyarakat sangat menentukan hasil sensus ekonomi ini. Masyarakat diharapkan bisa "melek" betapa pentingnya data sensus ini," kata Andrinof.

Sensus ekonomi ini mengacu pada UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Penyelenggaraan Statistik, yang mengamanatkan BPS untuk melakukan sensus ekonomi tiap 10 tahun.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai Instansi Vertikal di Indonesia, dari Pusat hingga ke Daerah berlandaskan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik. Kegiatan BPS ini tercermin dalam berbagai even seperti survei maupun sensus mulai dari Persiapan berbagai macam Survei atau Sensus sampai dengan pengumpulan data, pemeriksaan/ pengawasan survei, pengolahan data, penyajian dan analisa data

Suryamin mengakui tantangan terbesar dalam melakukan sensus itu yaitu respons masyarakat. Ada saja masyarakat yang keberatan ketika disensus. Masyarakat memiliki hak menolak.

Suryamin mengatakan pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan mulai dari 2013. "Seluruh aktivitas perekonomian di luar sektor pertanian mulai dari pertambangan, industri, listrik, gas, dan air bersih (LGA), konsumsi, perdagangan, restoran, komunikasi, keuangan, dan jasa-jasa," kata Suryamin.

Suryamin menyampaikan sensus itu penting karena sumbangan untuk produk domestik bruto (PDB) besar. "Manfaatnya untuk melihat potensi ekonomi dari sisi bisnis sektoral industrial, pertambangan, konstruksi, seperti penyerapan tenaga kerja, menggunakan bahan baku dalam negeri atau impor. Nanti dilihat juga bahan baku yang digunakan dari dalam negeri atau impor. Itu sangat berharga," Suryamin menambahkan.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home