Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 22:14 WIB | Selasa, 20 September 2016

Serangan ke Konvoi Bantuan Suriah Dianggap Kejahatan Perang

Truk bantuan yang rusak setelah serangan udara pada pemberontak yang menguasai kota Urm al-Kubra. (Foto: reuters.com)

PBB, SATUHARAPAN.COM - PBB pada Selasa (20/9) menyatakan kegeraman setelah sebuah konvoi bantuan diserang di Suriah dan memperingatkan bahwa jika serangan disengaja, itu akan dianggap kejahatan perang.

Sedikitnya 18 truk dalam konvoi 31 kendaraan menghadapi serangan yang menurut kelompok pemantau menewaskan 12 pekerja bantuan dan sopir.

Konvoi dari PBB dan Syrian Arab Red Crescent (SARC) sedang dalam perjalanan ke Kota Orum al-Kubra di Provinsi Aleppo untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi 78.000 orang.

“Kami sangat geram atas serangan ini,” kata utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura kepada wartawan.

“Konvoi ini merupakan hasil dari proses perizinan dan persiapan panjang untuk membantu warga sipil yang terisolasi.

Kepala bantuan PBB Stephen O'Brien menyerukan agar penyelidikan digelar.

“Saya menegaskan: Jika serangan brutal ini terbukti sengaja menargetkan manusia, itu akan dianggap kejahatan perang,” ujarnya.

PBB tidak mengonfirmasi jumlah korban yang dikutip Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

O'Brien mengatakan laporan awal menunjukkan bahwa “banyak orang tewas atau terluka parah,” termasuk sukarelawan SARC.

Gudang SARC juga diserang dan sebuah klinik kesehatan dilaporkan rusak, imbuh O'Brien.

Sementara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon saat membuka sidang tahunan Majelis Umum PBB hari Selasa meminta untuk mengakhiri pertempuran di Suriah dan mengecam serangan terhadap konvoi bantuan sebagai "memuakkan, biadab".

"Saya mengajak semua orang untuk mengakhiri pertempuran dan memulai perundingan," kata Ban dalam pidato perpisahannya.

Mantan menteri luar negeri Korea Selatan itu akan mengundurkan diri pada 31 Desember setelah 10 tahun dalam apa yang secara luas digambarkan sebagai pekerjaan yang paling tidak mungkin di dunia.

Sekarang di tahun keenam dengan lebih dari 300.000 orang tewas, perang di Suriah mendominasi pertemuan tahun ini dari para pemimpin dunia. (AFP) 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home