Sering Diusir, PNG Bangun Kota Khusus bagi Pengungsi Papua
Selama beberapa dekade pengungsi Papua telah tersebar di berbagai lokasi di sekitar Port Moresby. Mereka sering diusir dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
PORT MORESBY, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Port Moresby, Papua Nugini (PNG), Powes Parkop, mengatakan masih banyak yang harus dilakukan untuk mengakomodasi pengungsi Papua di negeri itu.
Powes Parkop mengatakan dirinya tengah dalam proses membebaskan lahan 10 hektar di kawasan Gerehu untuk dijadikan pemukiman bagi lebih dari 1.000 orang Papua yang tersebar di berbagai tempat di ibu kota negara itu.
Gubernur Parkop mengatakan selama beberapa dekade pengungsi Papua telah tersebar di berbagai lokasi di sekitar Port Moresby. Mereka sering diusir dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Dia mengatakan adanya lahan baru itu akan memberi para pengungsi dari Papua itu sebuah hunian yang jauh dari asal mereka, yang diharapkan membat mereka dapat hidup bersama secara bermartabat di Papua Nugini.
"Konsep ini tidak hanya menyediakan tempat untuk para pengungsi. Kita akan membangun Kota Papua. Ini adalah tempat berbudaya bagi mereka, tempat dimana mereka dapat merayakan diri mereka sebagai orang Papua. Untuk merenungkan dari mana mereka datang dan apa yang akan menjadi masa depan meerka. Itu visi yang saya miliki," kata dia sebagaimana dikutip dari radionz.co.nz
Dewasa ini setidaknya ada 10.000 rakyat Papua yang menjadi pengungsi di Papua Nugini. Dalam waktu dekat mereka akan beralih menjadi warga negara Papua Nugini, setelah beberapa dekade berada di negara itu dengan status sebagai pengungsi.
"Sejauh ini kami memiliki lebih dari 10.000 pengungsi dari Papua yang telah tinggal bersama kami untuk waktu yang sangat lama, dan kami telah memulai pendaftaran mereka dengan harapan akhirnya memberikan mereka status hukum," kata Wakil Kepala Migrasi untuk Divisi Pengungsi PNG, Esther Gaegaming, sebagaimana dilansir dari asiapacificreport.nz.
"Kami senang mengumumkan bahwa lebih dari 1000 dari mereka, telah menyelesaikan aplikasi dan mereka akan menghadap Komite Penasihat Kewarganegaraan segera untuk penerbitan kewarganegaraan mereka," tambah dia lagi.
Editor : Eben E. Siadari
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...