Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 20:59 WIB | Selasa, 08 Juli 2014

Seruan Perempuan Indonesia Tuntut Demokrasi Damai

Saparinah Sadli (baju biru) dalam konferensi pers Suara Perempuan Indonesia untuk Demokrasi yang Damai di Hall Gedung Dewan Pers, Jakarta. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Beberapa aliansi dan kelompok peduli perempuan menyerukan dan menuntut dalam demokrasi penyelenggaraan pemilihan umum presiden tahun ini supaya dapat berjalan dengan damai.

“Kami perempuan Indonesia sebagai warga negara sekaligus ibu, isteri, kakak, saudara dan anak mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk ikut serta menghadirkan Pemilihan Umum yang damai, bersih, tertib dan bermartabat demi masa depan bangsa yang lebih baik,” kata Saparinah Sadli, Ketua Komnas Perempuan 1998 dalam membacakan siaran persnya di Hall Gedung Dewan Pers dalam acara Seruan Perempuan Indonesia untuk Demokrasi yang Damai, Selasa (8/7).

“Mari kita laksanakan tanggung jawab merawat Indonesia dengan menentukan pilihan sesuai dengan hati nurani masing-masing pada tanggal 9 Juli 2014.Pada momen bersejarah ini, setiap anak bangsa punya peran penting untuk membebaskan diri dan seluruh negeri ini dari praktik-praktik curang, ancaman takut dan tindak kekerasan dalam bentuk apapun dan di kubu mana pun.”

Dia juga menghimbau kepada penyelenggara Pemilu yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu dan aparat keamanan untuk memastikan proses pemilihan berjalan dengan baik, jujur dan adil. Perempuan yang biasa dipanggil Ibu Sap ini juga meminta kepada aparat keamanan untuk memeberikan rasa aman yang nyata bagi setiap warga negara yang pada Rabu (9/7) akan menggunakan hak konstitusionalnya untuk memilih dan dipilih.

Menurutnya, dengan menjaga perdamaian akan dapat meneguhkan pencapaian cita-cita yang diperoleh sejak demokratisasi yang telah berjalan selama 16 tahun ini. Ibu Sap juga menyatakan bahwa jika ada perbedaan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan ke depan, sebaiknya menggunakan cara-cara kontitusional untuk menyelesaikannya.

Selesai menyelenggarakan konferensi pers, sejumlah aktivis perempuan yang terdiri dari Saparinah Sadli, Sjamsiah Achmad, Maria Ulfa dan Sylvana Apituley langsung menyerahkan seruan tersebut ke Wakapolri di Jalan Pattimura, Jakarta.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home