Loading...
BUDAYA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 11:41 WIB | Minggu, 23 Maret 2014

Sineas Independen Butuh Wadah di Negeri Sendiri

Jugiarie Soegiarto (ujung kanan) dalam Diskusi Buku Indonesian Women Filmmakers. (Foto: Diah A.R)

 

DEPOK, SATUHARAPAN.COM – Jugiarie Soegiarto, seorang dosen sastra Belanda di Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa para pembuat film, khususnya film dokumenter membutuhkan wadah yang didukung oleh pemerintah.

“Wadah atau komunitas tersebut bisa mengembangkan film-film dokumenter ataupun independen secara signifikan,” kata dia kepada satuharapan.com usai memberikan ulasan tentang diskusi buku di Universitas Indonesia, Kamis (20/3). “Menurut saya, pemerintah bahkan tidak memperhatikan industri film di Indonesia. Jadi, film di jalur independen itu terkesan menjadi eksklusif karena kurang wadah.”

Menurutnya, pemerintah dinilai setengah-setengah dalam mendukung perkembangan dunia film. Pada awalnya mereka mau membantu tetapi tidak berkesinambungan. Hal inilah yang membuat produksi menjadi tersendat. Seharusnya, pemerintah menyediakan fasilitas, memberi contoh, menggerakkan banyak sineas muda dan memberikan wadah komunitas film untuk berkumpul dan saling bertukar pikiran.

Dalam dunia film, industri film itu ada dua macam yaitu mainstream dan sidestream. Yang dimaksud dengan mainstream adalah industri besar seperti bioskop. Sedangkan sidestream adalah film yang memiliki jalur independen seperti film-film dokumenter.

Kendala yang dihadapi industri film, khususnya film dokumenter adalah dana, distribusi dan kurangnya partisipan anak-anak muda. Anak-anak muda dinilai mempunyai modal nekat untuk membuat sebuah film yang baik tanpa memikirkan banyak aspek atau kepentingan tertentu. Khususnya anak-anak muda yang memiliki hasrat untuk membuat film.

Jugiarie juga menyatakan bahwa sebenarnya film-film dokumenter bisa menjadi bahan untuk propaganda industri film di Indonesia untuk mengimbangi tayangan-tayangan mainstream yang sedang marak saat ini.

Dia berharap bahwa di masa depan, film akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home