Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:59 WIB | Selasa, 21 Juni 2016

SMA Terbuka Jarak Jauh bagi yang Putus Sekolah

Kegiatan Orientasi Pembelajaran Jarak Jauh - SMAN 1 Gambut. (Foto: smaterbuka.kemdikbud.go.id.)

SATUHARAPAN.COM – Siapa pun yang putus sekolah karena kendala biaya, bekerja setelah lulus SMP, atau yang berdomisili di daerah terpencil dan tertinggal, dapat melanjutkan sekolah, dengan mendaftar ke SMATJJ (SMA Terbuka Jarak Jauh).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), telah memperkenalkan SMA terbuka, khusus bagi siswa kurang mampu dan berdomisili di daerah tertinggal. Sekolah terbuka ini merupakan bentuk pendidikan formal yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari sekolah induk yang penyelenggaraan pendidikannya menggunakan metode belajar mandiri. Dengan sasaran utama yakni lulusan SLTP sederajat, karena hambatan geografis, sosial, ekonomi dan keterbatasan waktu.

SMA Terbuka Jarak Jauh membuka kesempatan bagi siswa-siswi berusia 16 sampai dengan 21 tahun, untuk bersekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa masing-masing.

Melalui layanan bimbingan belajar mandiri secara online, yang disebut model dominan online atau Domon menggunakan fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), proporsi bimbingan belajar online 80 persen dan bimbingan tatap muka 20 persen. Kegiatan bimbingan belajar online dilaksanakan di tempat tinggal masing-masing peserta didik. Bimbingan belajar tatap muka dilaksanakan di sekolah induk atau tempat kegiatan belajar (TKB).

Sejak diresmikan tahun 2014 oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Menengah Kemendikbud Indonesia Ahmad Jazidie, jumlah SMA terbuka ini sudah ada tujuh, yakni SMAN 2 Padalarang Bandung Barat, SMAN 12 Merangin Jember, SMAN 1 Kepanjen Malang, SMAN 1 Gambut Banjar, SMAN 1 Narmada Lombok Barat, SMAN 3 Sorong Papua, Sekolah Rintisan Indonesia SMA Terbuka Davao Filipina, jumlah keseluruhan siswanya 960 orang. Keseluruhan telah memiliki 126 modul, 50 partner.

Persyaratan Menjadi Murid SMA Terbuka

SMA Terbuka diperuntukkan bagi lulusan SLTP/Sederajat karena hambatan geografis, sosial, ekonomi dan keterbatasan waktu. Peminat berusia maksimal 18 tahun, memiliki ijazah SMP, belum menikah, memiliki akta kelahiran/surat keterangan lahir.

Setiap siswa yang telah menjadi peserta didik SMA terbuka tersebut, akan mendapatkan beasiswa sebesar Rp 1.250.000 per tahun. Beasiswa itu ditambah dengan pinjaman perangkat teknologi berupa tablet untuk menunjang proses belajar mengajar. Walaupun pembelajaran menggunakan sistem online dan jarak jauh, siswa SMA terbuka itu harus tetap mengikuti  ujian nasional (UN) jika ingin dinyatakan lulus.

Pendaftaran mandiri melalui online dapat dilakukan melalui website smaterbuka.kemdikbud.go.id. Buka menu pendaftaran, kemudian isi dengan lengkap data diri pada form yang tersedia. Setelah lengkap, klik tombol Daftar dan Cetak kemudian print atau catat kode registrasi anda (PDF). Kode tersebut, nantinya ditunjukkan pada saat seleksi di sekolah induk atau tempat kegiatan belajar (TKB), yang akan diinfokan di website tersebut.

Mendaftar langsung juga dapat dilakkan ke sekolah induk/TKB yang ditunjuk oleh sekolah induk, dengan membawa persyaratan  foto 4x6 (2 lembar), foto kopi ijazah/Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHU) yang dilegalisasi/disahkan oleh sekolah, foto kopi transkip nilai dan nilai yang telah dilegalisasi, surat keterangan kurang mampu dari RT atau lurah, surat pernyataan kesanggupan mengikuti aturan SMA Terbuka di atas materai, dan surat persetujuan orang tua untuk sekolah di SMA Terbuka, Akta Kelahiran.

Untuk tahuh ini pendaftaran paling lambat 20 Juni - 30 Juli 2016. (smaterbuka.kemdikbud.go.id)

 

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home