Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:32 WIB | Kamis, 10 April 2014

Soal Biaya Pencarian MH370, Menteri Malaysia Menolak Menjawab

Kapal dan pesawat udara Australia yang terus mencari pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang hilang. (Foto: Australia Defence)

KUALALUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Pejabat Menteri Transportasi dan Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang masih kecil dan layak. Dia membandingkan itu dengan, misalnya, biaya yang dikeluarkan untuk perdamaian di Timur Tengah.

Hussein mengatakan hal itu hari Kamis (10/4) dalam sebuah wawancara dengan BBC News Asia. Dia  ditanya tentang apakah dia mengharapkan masing-masing negara  yang terlibat dalam tim pencarian multi nasional untuk menangung sendiri biaya operasi yang mahal untuk menemukan pesawat Boeing 777 itu. Namun dia abai pada pertanyaan itu.

"Berapa biaya yang harus ditanggung orang?" kata dia berbalik tanya pada pewawancara, Jonah Fisher, sebagaimana dikutip Malaysia Kini. "Berapa banyak untuk Suriah, yang masih berlangsung... Mesir, Tunisia, Libya, Irak...?”

"Berapa yang harus kita tanggung? Tidak hanya dalam dolar dan sen, tetapi juga pada kehidupan. "Di sini... (biaya) itu adalah “kacang”, usaha untuk menemukan apa yang terjadi pada pesawat dengan orang-orang yang tidak bersalah di dalamnya?" kata dia.

Biaya Besar

Pencarian ini telah melibatkan 26 negara yang berkontribusi dioperasikannya pesawat terbang, kapal, kapal selam dan satelit. Upaya internasional ini, menurut kantor berita Reuters pekan ini, bahwa operasi pencarian MH370 yang memasuki lebih dari satu bulan, bisa berakhir menjadi yang termahal dalam sejarah penerbangan. Diperkirakan setidaknya telah menghabiskan US$ 44 juta (sepadan dengan Rp 500 miliar).

Angka ini sudah hampir sama dengan 32 juta Euro yang dihabiskan dalam mencari Pesawat Air France Penerbangan AF447 di Atlantik pada tahun 2009 yang berlangsung beberapa bulan dalam dua tahun. BBC juga melaporkan kebutuhan biaya yang hamper sama.

Tapi Hishammuddin menegaskan bahwa orang tidak harus keberatan (dengan biaya itu). Dia mengatakan kasus yang ada di Asia. “… berapa banyak uang yang telah dibayarkan untuk patroli disekitar pulau karang di Laut Cina Selatan... ?" kata dia, mungkin hal itu mengacu Kepulauan Spratley yang disengketakan dan diklaim oleh beberapa negara. Dia mengharapkan biaya SAR (pencarian dan penyelamatan) dalam perspektif itu.

Hishammuddin dilanda kritik lainnya, termasuk respons yang lambat pihak Malaysia yang kini telah membuat pencarian lebih sulit di Samudera Hindia, dan baterey kotak hitam  di pesawat MH370 dilaporkan telah padam.

Dalam wawancara itu, Hishammuddin menegaskan dia masih optimistis. "Saya tahu akan ada jawaban, saya tahu kita akan menemukan pesawat itu, tapi hal itu hanya masalah waktu," kata dia.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home