Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:15 WIB | Selasa, 22 Maret 2016

Suara Netizen: Cabut Izin dan Boikot Taksi Anarkis

Petugas polisi berupaya memediasi pekerja ojek online dan pengemudi Taksi di depan Telkom, Jl. Gatot Subroto pada aksi demo pengemudi taksi di jakarta pada Selasa (22/3) (Foto; twitter.com/TMCPoldaMetro)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Demo anarkis sopir taksi di Jakarta Selasa (22/3) membuat para pengguna media sosial pun kesal. Sebabnya, aksi itu membuat beberapa ruas jalan Jakarta macet total.  

Menurut eveline.co.id, portal berita berbasis opini publik di media sosial, pada hai Selasa (22/3) di media sosial twitter hingga pukul 10.00 WIB terdapat 10.047 tweet perbincangan mengenai demo sopir taksi.

Tak hanya sopir taksi, beberapa sopir angkutan umum yang lainnya pun terlihat bergabung dalam demo tersebut. Angkutan umum tersebut antara lain bajaj, angkot dan bus.  Puncak perbincangan terjadi pada pukul 09.00 WIB dengan jumlah 3.271 kicauan.

Para tokoh terkenal tidak ketinggalan ikut memberikan kicauan.

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, misalnya, melansir kicauan yang mengancam akan mencabut izin perusahaan taksi yang tidak menindak sopir anarkis.

"Seluruh perusahaan taksi yang tidak menindak oknum-oknum demo yang melakukan pengrusakan, izin usahanya akan saya cabut," kata dia.

"Pemda DKI sudah membentuk Pokja 5 tertib untuk percepatan pembangunan. Salah satunya Tertib Demo.

Goenawan Mohamad tokoh intelektual, dan pendiri serta mantan Pemimpin Redaksi Majalah Berita Tempo, dalam twitternya mengatakan “Jika nanti bis kota jadi pilihan konsumen, akan marahkah pengusaha dan sopir taksi?"

Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, juga memberi komentar lewat twitter.

"Mudah-mudahan demo para pengemudi taksi, tidak membuat konsumen terbengkalai dan tidak membuat publik punya persepsi negatif," kata dia lewat akun ‏@GeneralMoeldoko.

"Sebab sudah ada broadcast di media sosial yg memperlihatkan sweeping terhadap sesama pengemudi taksi yg tidak mau ikut demo,"

"Pakai cara dialog, lagi pula tidak elok kalau sampai menggunakan cara-cara yang kasar," kata Moeldoko.

Mantan Menkominfo, Tifatul Sembiring, lewat akun ‏@tifsembiring berkata, "Saya pikir, kalau usaha taksi konvensional ini pakai aplikasi IT yang bagus, bisa lebih unggul. Bahkan sudah berbadan hukum, manajemen bagus dsb."

Sementara itu, berbagai kicauan lainnya, juga ikut menyoroti.

Berikut beberapa kicauan pengguna twitter tersebut.

Gak ngerti deh logikanya sopir-sopir  taksi ini. Supaya penumpang mau lagi sama kita, ayo kita bikin macet jalanan dan ciptakan kerusuhan! Hello?” tweet akun @ciscabecker.

“Macet di mana-mana ada demo taksi. Musti meeting di tengah kota dan saya pun menyerah!” kicau @jessietheodora. “

Kesan bluebird sebagai perusahaan taxi yang aman dan berkelas akan hancur dalam sehari ini .. gilanya lagi ini perusahaan go public..” cuit @kurawa.

@TMCPoldaMetro  saran pak, kalo emang udah mulai lempar batu dan ngeroyok dibubarin pake tembakan gas airmata/water cannon aja dari Ilham B Lanisy ‏@ILHAM_BRAM.

"Adu aduh bapak bapak ini, memang pengorbananya harus diikuti oleh masyarakat atau nggak yah @Jenniferadela3 

Bikin macet anarkis pula, kandangin aja pak oknum2 yg terlibat anarkis #DemoSupirTaksi” dari Ai ‏@ilyd_kiyo.

Boikot Taksi?

Beberapa komentar negatif bermunculan. Bahkan ditujukan ke manajemen taksi seperti Blue Bird Group sampai Express, lalu caci dan maki ke para sopir yang anarkis, yang dikutip dari detik.com

Para netizen menyerukan gerakan #boikottaksi sebagai bentuk perlawanan terhadap kelakuan sopir yang brutal. Gerakan ini muncul di twitter sejak pagi, Selasa (22/3).

"Mungkin @Bluebirdgroup bangga punya ribuan supir dengan mental preman, kasihan #BoikotTaksi," tulis @bung_vido.

"#boikottaksi anarkis jakarta," tulis Bamb5_pro

"Dukung #boikottaksi @CRCBluebird dan @Express_Group #memalukan," bunyi cuitan lainnya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home