Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 18:27 WIB | Kamis, 17 Desember 2015

Suku Bunga Fed Naik, Menkeu: RI Jaga Stabilitas Makro

Menteri Keuangan RI, Bambang Brodjonegoro. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan RI, Bambang Brodjonegoro, mengatakan pemerintah Indonesia telah mengantisipasi dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat dengan menjaga stabilitas ekonomi makro dalam negeri.

“Pokoknya kita jaga stabilitas makro saja, itu paling penting,” kata Bambang Brodjonegoro kepada satuharapan.com di Kompleks Parlemen, Jakarta, hari Kamis (17/12).

Lebih lanjut, Menkeu mengatakan, pengaruh kenaikan suku bunga bunga The Federal Reserve telah diantisipasi Indonesia lama sebelum diumumkan pada hari Rabu, (16/12) atau Kamis pagi WIB.

“Pengaruhnya sebenarnya sudah terekam dalam pasar yang sudah lama. Artinya antisipasinya sudah masuk di dalam gejolak market,” kata dia menambahkan.

0,25-0,5 Persen

Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, menaikkan suku bunga acuannya menjadi 0,25-0,5 persen pada hari Rabu, (16/12) atau Kamis pagi WIB. Bank Sentral itu mengatakan ekonomi sedang tumbuh pada kecepatan moderat dan akan menjadi lebih cepat pada tahun depan.

Langkah itu telah secara luas diperkirakan, menandai akhir dari sebuah era di mana The Fed menyuntikkan triliunan dolar murah ke dalam ekonomi AS untuk memicu apa yang ternyata menjadi pemulihan sangat panjang.

Langkah ini memulai apa yang akan menjadi serangkaian kenaikan suku bunga lambat yang oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), dewan kebijakan The Fed, janjikan akan "bertahap" dan mengikuti laju perekonomian.

Pada saat yang sama,  FOMC meramalkan bahwa tingkat suku bunga di sekitar 1,4 persen pada akhir 2016, menunjukkan lebih dari tiga atau empat kenaikan akan dilalui pada tahun depan.

Positif

Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo menyambut positif kenaikan suku bunga acuan The Fed. Kenaikan suku bunga acuan tersebut, kata Presiden, membuat semuanya pasti.

“Artinya sekarang sudah ada kepastian. Kalau dulu kan, berapa, kapan? Kita sudah pasti naik sekarang, kalau ini memberikan efek positif buat kita kan,” kata Presiden Joko Widodo ketika ditanya wartawan usai membuka Munas ke-4 Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) di Annex Building Hotel Pullman, hari Kamis (17/12).

Presiden mengatakan bahwa  tadi pagi dirinya mengikuti perkembangan angka indeks.  “Harga saham naik, rupiah juga menguat, artinya baik, ditanggapi oleh pelaku-pelaku keuangan dan ini baik karena sudah ada kepastian,” kata Presiden.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home