Loading...
INSPIRASI
Penulis: Priskila Prima Hevina 01:00 WIB | Kamis, 18 Februari 2016

Tak Ada Jaminan

Saya tidak menyangka PHK sekejam itu.
Pemutusan Hubungan Kerja (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Akhir-akhir ini media massa banyak meliput tentang fenomena PHK. Tidak main-main, karyawan perusahaan dirumahkan secara massal. Toshiba dan Panasonic adalah dua nama industri besar yang mengambil langkah pemutusan hubungan kerja. Dua perusahaan itu dikabarkan akan segera cabut dari bumi pertiwi. Belum lagi perusahaan migas seperti Chevron ikut-ikutan memangkas jumlah pekerjanya dengan alasan efisiensi dalam menghadapi anjloknya harga minyak dunia.

Selama ini saya menanggapi berita tersebut ala kadarnya. Sedihnya biasa saja. Namun, semua berubah ketika suatu hari seorang kawan lama saya mengirim pesan via BBM kepada saya. Dia meminta informasi lowongan kerja di luar negeri. Dia termasuk pekerja yang dirumahkan oleh perusahaan besar, Schlumberger. Jujur saya terkejut, rasanya sedih luar biasa. Selama ini PHK terjadi di mana-mana kepada orang yang tidak saya kenal. Kali ini saya menghadapi kenyataan kalau salah satu kawan terbaik saya pun menjadi korban.

Saya tidak menyangka, PHK sekejam itu, padahal yang saya kenal, kawan tersebut baik, cerdas, enerjik dan selalu memberi performa terbaik dalam karirnya. PHK bisa terjadi kapan saja. PHK tidak pandang bulu. Tidak mempertimbangkan jenis kelamin dan usia. Tidak juga menganggap loyalitas pekerjanya. Kemampuan serta keahlian pekerja juga tidak menjamin aman. Ijazah yang mentereng pun tidak berarti. PHK ya PHK.

Rupanya, bekal-bekal dunia memang tidak pernah sekali pun memberi rasa aman. Bekal edukasi akademik, keahlian, pengalaman, sikap loyal, semuanya menjadi tak berarti. Kalau kita punya kesempatan bekerja di suatu tempat, itu hanya untuk sementara. Kesempatan, tentu saja tidak untuk waktu sepanjang hayat, kan hanya ”sempat”.

Pelajaran yang bisa diambil adalah menyadari bahwa apa yang kita miliki saat ini bersifat fana. Mungkin kita hebat hari ini, tetapi suatu hari di depan ada yang jauh lebih hebat dari pada kita. Mungkin di masa depan kita sempat duduk di tahta tertinggi dalam karir, tetapi muncul hentakan revolusi ekonomi secara global. Lalu kita bisa apa?

Tidak ada yang tetap sama di dunia. Benar adanya kata orang bijak bahwa apa yang kita miliki hanya titipan. Tuhan Yang Maha Kuasa adalah satu-satunya pihak yang tetap. Tuhan Yang Maha Hebat itu pula yang memberi kita titipan. Tuhan Yang Maha Luar Biasa itu juga yang punya rencana tak terduga bagi manusia-Nya. Lalu kita bisa apa?

Kita bisa berserah kepada-Nya. Segala goncangan mengejutkan yang terjadi memang membuat hidup kita tidak monoton. Mungkin zaman tidak pernah pasti, tetapi ketidakpastian itu menjadi pasti dalam kendali tangan-Nya.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home