Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 15:08 WIB | Rabu, 21 September 2016

Tersangka Serangan Pengeboman New York Didakwa

Buku petunjuk yang ditulis tangan dan didapatkan darinya setelah dia ditangkap meliputi tulisan yang mengkritik pemerintah AS karena “membantai” pejuang muslim di Afghanistan, Suriah, Irak dan di tempat lain, menurut berkas dakwaan.
Ahmad Khan Rahami dibawa ke rumah sakit setelah terlibat baku tembak dengan aparat. (Foto: AP)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS), pada hari Selasa (20/9) mendakwa tersangka pengeboman New York, Ahmad Khan Rahami, dengan penggunaan senjata pemusnah massal dalam serangan di Manhattan dan New Jersey pada akhir pekan.

Dakwaan tersebut, juga meliputi pengeboman, perusakan properti dan penggunaan perangkat penghancur, menurut berkas dakwaan sebanyak 14 halaman itu, diajukan di pengadilan Manhattan oleh Jaksa AS, Preet Bharara.

Dakwaan tersebut mengatakan video yang ditemukan dari ponsel seorang kerabat Rahami (28) menunjukkan dia sedang menyalakan bom rakitan -- berupa bahan mudah terbakar dan meledak yang dimasukkan ke sebuah tabung -- dua hari sebelum pengeboman.

Buku petunjuk yang ditulis tangan dan didapatkan darinya setelah dia ditangkap meliputi tulisan yang mengkritik pemerintah AS karena “membantai” pejuang muslim di Afghanistan, Suriah, Irak dan di tempat lain, menurut berkas dakwaan.

Rahami juga menulis dia takut bakal tertangkap sebelum dia melancarkan serangan bom bunuh diri, kata berkas dakwaan.

Kondisi Kritis tapi Stabil

Rahami yang ditahan terkait serangan bom pada akhir pekan di New York dan New Jersey sedang dalam kondisi kritis namun stabil di rumah sakit, kata kepolisian pada hari Selasa (20/9).

Pria Amerika Serikat kelahiran Afghanistan terluka dalam sebuah baku tembak pada hari Senin dengan kepolisian di Linden, New Jersey, hanya empat jam setelah FBI merilis foto tahanan dari Rahami dan mengirimkan pesan peringatan kepada jutaan orang.

"Kritis namun stabil," kata Komisaris Kepolisian James O'Neill kepada CBS News ketika ditanya apakah tersangka tersebut akan selamat.

Rahami ditembak beberapa kali dan menjalani operasi pada Senin, kata jaksa setempat. Dia didakwa lima tuduhan percobaan pembunuhan petugas penegak hukum dan dua tuduhan atas senjata ilegal.

Kepolisian masih menyelidiki motif di balik pengeboman pada hari Sabtu (17/9) di lingkungan Chelsea, New York, yang melukai 29 orang, dan sebuah ledakan bom pipa di perlombaan lari Korps Marinir AS di pantai Jersey.

Pemuda itu sebelumnya dituduh mencoba melakukan pembunuhan setelah tembak-menembak dengan polisi di New Jersey. Dia sekarang berada di rumah sakit untuk menyembuhkan luka tembak yang dideritanya pada saat penangkapannya.

Petunjuk Ayahnya

Pengungkapan kasus teroris terhadap pria berusia 28 tahun itu menyusul keterangan FBI sebelumnya, bahwa FBI telah memeriksa kegiatan Rahami dua tahun lalu, tetapi tidak menemukan bukti yang cukup untuk memulai penyelidikan penuh.

FBI mengatakan melakukan sebuah "penilaian" tentang Rahami tahun 2014, berdasarkan petunjuk dari ayahnya, yang mengatakan kepada para agen pada saat itu bahwa ia prihatin tentang kemungkinan keterlibatan anaknya dengan ekstremis.

Namun dalam pertemuan berikutnya dengan para penyelidik dan agen-agen, Mohammad Rahami mengubah keterangannya, dan mengatakan sumber kekhawatirannya adalah hubungan putranya itu dengan para penjahat dan bandit-bandit.

FBI mengatakan telah memeriksa kegiatan Rahami muda dan tidak menemukan apa-apa yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Pada waktu FBI menyelidikinya pada tahun 2014, Rahami sedang berada di penjara karena diduga menikam saudara laki-lakinya. (AFP/VOA)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home