Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 18:43 WIB | Senin, 27 April 2015

Tingkatkan Ekspor, Mendag Bawa Misi Dagang ke Eropa

Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Ari Satria (kedua kiri) dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (27/4). (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Perdagangan Rachmat Gobel akan memimpin delegasi misi dagang ke beberapa negara di Eropa yaitu Denmark, Italia dan Polandia pada 29 April hingga 4 Mei 2015. Upaya misi dagang ini dilakukan melalui diplomasi, promosi dan investasi perdagangan.

“Kami ingin merebut ekspor ke dunia hingga USD 458,8 miliar (Rp 5.945 triliun) pada 2019,” kata Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Ari Satria di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan M.I Ridwan Rais Jakarta Pusat, Senin (27/4).

Misi dagang ini diikuti oleh 36 orang delegasi bisnis Indonesia yang bergerak di bidang makanan olahan, tekstil dan produk tekstil, kelapa sawit dan turunannya, besi dan baja, produk perikanan, ban, plastik, kopi olahan, jasa konsultasi dan transportasi.

Rangkaian kegiatan delegasi misi dagang ini terdiri dari pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan dengan para menteri yang membidangi ekonomi dan perdagangan di Denmark, Italia dan Polandia serta business forum, business matching dan one-on-one business meeting.

“Misi dagang dan investasi ke negara-negara Uni Eropa kali ini bertujuan meningkatkan ekspor ke pasar Eropa dan mengundang para investor Eropa untuk lebih berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia,” kata Ari.

Saat ini Kemendag sedang menyusun strategi pendekatan pasar ekspor ke Eropa. Salah satunya mempertahankan pasar yang telah dibangun, baik tradisional maupun non-tradisional.

Kemudian struktur ekspor Indonesia akan diubah dari 37 persen produk manufaktur dan 63 persen produk primer menjadi 65 persen produk manufaktur dan 35 persen produk primer. “Hal ini sejalan dengan kebutuhan impor dunia yaitu berupa 67 persen produk manufaktur dan 33 persen produk primer,” kata dia.

Diplomasi bilateral dengan Denmark, Italia dan Polandia akan dilakukan intensif. Dia mengungkapkan bahwa Mendag akan menjelaskan keinginan Indonesia untuk melakukan kerja sama ekonomi yang lebih komprehensif serta menjelaskan peran strategis ekonomi, perdagangan dan investasi Indonesia baik di wilayah regional Asia maupun wilayah internasional lainnya.

“Eropa diharapkan akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi global bagi industri Uni Eropa dan kami akan menawarkan kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.”

Ari mengatakan persaingan dagang ke Eropa semakin ketat dan kompleks. Selain berhadapan dengan negara-negara ASEAN, Indonesia menghadapi semakin banyaknya jumlah hambatan nontarif yang diterapkan oleh Uni Eropa.

“Misi kami kali ini juga ditujukan untuk mempercepat proses perundingan ekonomi yang komprehensif dengan pihak Uni Eropa, namun tetap menggunakan prinsip saling menguntungkan, saling menghormati, saling percaya dan tentu dengan arah win-win approach,” kata dia.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home