Loading...
EKONOMI
Penulis: Martha Lusiana 18:43 WIB | Rabu, 19 Agustus 2015

Tiongkok Alirkan 100 Miliar Dolar AS ke Sektor Riil

Ilustrasi: Bank Of China. (Foto: channelnewsasia.com).

SHANGHAI, SATUHARAPAN.COM – Tiongkok menyuntikkan hampir 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari cadangan devisanya kepada dua bank, sebuah kebijakan berdasarkan arahan pemerintah. Dana tersebut akan dialirkan ke sektor ekonomi riil membantu memacu ekonomi yang lesu.

Bank sentral Tiongkok pada Selasa menyelesaikan penempatan 48 miliar dolar AS di China Development Bank dan 45 miliar dolar AS ke Export-Import Bank of China, kantor berita resmi Xinhua melaporkan, Rabu (19/8).

Langkah ini dipakai untuk meningkatkan modal dasar mereka dan mendukung perekonomian, kata pihak bank sentral.

"Injeksi dana tersebut menunjukkan bahwa bank sentral Tiongkok sedang mencoba memandu dana-dana agar dilarikan ke sektor ekonomi riil, seperti ekspor dan pembangunan infrastruktur," ekonom Tiongkok di Barclays Capital, Wang Shengzu, mengatakan kepada AFP.

Ekonomi Tiongkok, terbesar kedua di dunia, tumbuh 7,4 persen pada tahun lalu. Angka tersebut terlemah sejak 1990 dan terus menunjukkan tren pelambatan lebih lanjut pada tahun ini, yakni tumbuh 7,0 persen di masing-masing dua kuartal pertama.

Pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan sekitar 7,0 persen untuk 2015.

Dalam upaya untuk merangsang aktivitas, Tiongkok telah memangkas suku bunga empat kali sejak November lalu dan juga telah menurunkan rasio persyaratan cadangan, jumlah uang yang harus bank sisihkan.

"Dana-dana yang dikeluarkan dari melonggarkan moneter sebelumnya tidak mengalir ke ekonomi riil. Sebaliknya, sebagian besar (dana) pergi ke lembaga keuangan dan pasar saham," tambah Wang.

Indeks acuan saham Shanghai tercatat naik 150 persen dalam 12 bulan hingga pertengahan Juni, dipicu melonjaknya pinjaman sebelum jatuh hampir sepertiganya dalam tiga minggu.

Wutongshu Investment Platform Co, yang menginvestasikan cadangan devisa Tiongkok di luar negeri, menyuntikan dana-dana ke bank dan akan menjadi pemegang saham di kedua lembaga keuangan itu.

Kepemilikan devisa Tiongkok merupakan yang terbesar di dunia, meskipun telah turun menjadi 3,69 triliun dolar AS pada akhir Juni, dari 3,73 triliun dolar pada akhir Maret. (AFP)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home