Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:59 WIB | Rabu, 20 Juli 2016

Turki Terus Pecat Pegawai Setelah Kudeta Gagal

Kegiatan belajar di sebuah kampus di Turki. Foto: dari Hurriyet)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Turki memberhentikan 492 staf yang bertugas di otoritas agama Islam karena dicurigai terlibat dalam kodeta yang gagal pada Jumat (15/7), karena diduga terkait  kegiatan "terorisme" link, menurut pernyataan  Direktorat Agama Turki, Diyanet, hari Selasa (19/7).

Selain itu, 257 pegawai di kantor perdana menteri juga diberhentikan, dan lebih dari 1.500 pengajar di pergurun tinggi negeri dan swasta diberhentikan, menyusul kudeta pekan lalu.

Pemerintah Turki menuduh ulama Muslim  yang berbasis di Amerika Serikat, Fethullah Gulen, mendalangi kudeta itu, di mana lebih dari 200 orang tewas. Gulen memiliki banyak pendukung di kalangan warga sipil Turki, peradilan dan polisi. Dia membantah keras tuduhan itu.

Direktorat Agama Turki, Diyanet mengumumkan pemberhentian 492 pegawainya. Lembaga itu mempunyai pegawai sekitar  100.000 orang.

Pada hari yang sama, Turki memberhentikan 2 57 staf yang bertugas di kantor perdana menteri karena dicurigai terlibat dalam kudeta militer.

Pulang dari Tugas di LN

Badan Pendidikan Tinggi Turki (YOPK) juga mengumumkan telah menghentikan dari semua tugas  pada semua akademisi di luar negeri dan meminta mereka untuk kembali ke Turki, di tengah langkah nasional terhadap orang-orang yang diduga memiliki hubungan dengan kudeta yang gagal.

Dalam pernyataan tertulis yang dikirim ke perguruan tinggi negeri dan swasta, YOK meminta penghentian tugas pada akademisi di luar negeri sampai pemberitahuan lebih lanjut, menurut laporan kantor berita Turki, Anadolu, hari Rabu (20/7).

YOK juga meminta pemeriksaan pada akademisi yang bekerja di luar negeri dan mengatakan mereka harus dipanggil kembali jika tidak ada keharusan bagi mereka untuk berada di luar negeri.

Selain itu, YOK juga meminta para rektor semua universitas untuk mengevaluasi tenaga akademik dan administrasi terkait dengan yang oleh pemerintah Turki disebut sebagai  Organisasi Teroris Fethullahist atau Struktur Negara Paralel (FETO / PDY) dan mengambil tindakan terhadap mereka. Hasil pemeriksaan itu harus diserahkan pada 5 Agustus

YOK pada hari Selasa (19/7) meminta 1.557 pengajar yang bertugas setiap perguruan tinggi swasta dan negeri  di seluruh Turki untuk mengundurkan diri.  Semua itu, 1.176 orang dari perguruan tinggi negeri dan 401 dari perguruan tinggi swasta.

Pengunduran diri dari sejumlah besar universitas telah dimulai sejak permintaan YOK dikeluarkan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home