Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 06:19 WIB | Rabu, 23 November 2016

Universitas Islam Berperan Bangun Pluralisme di Indonesia

Kamaruddin Amin, saat memberikan sambutan di Seminar Internasional “Contribution of Islamic Higher Education for Global Peace”, hari Senin (21/11) di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.(Foto: kemenag.go.id)

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM – Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kamaruddin Amin menegaskan pendidikan Islam berperan dalam pluralisme agama, karena pluralisme adalah unsur penting dalam menciptakan kedamaian global. Pluralisme agama bukan semata anugerah, tapi juga harus diciptakan dan diusahakan.

"Tidak ada pluralisme agama tanpa khazanah keagamaan dan tidak ada religious literacy tanpa pendidikan. Di sinilah Islamic Education terlebih Islamic University memainkan peran yang sangat penting," tegas Kamaruddin Amin,  saat memberikan sambutan di Seminar Internasional “Contribution of Islamic Higher Education for Global Peace”, hari Senin (21/11) di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Seminar internasional ini diselenggarakan oleh IDB UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan Asian Islamic Universities Associatin ( AIUA).

Selain perguruan tinggi keagamaan Islam, menurut Kamaruddin Amin, kontribusi Indonesia dalam perdamaian dunia dan pluralisme agama juga tidak bisa dilepaskan dari keberadaan ormas Islam , seperti NU dan Muhammadiyah. Menurut Kamaruddin, kedua ormas terbesar di Indonesia ini telah menunjukkan komitmennya terhadap perdamaian dan pluralisme dengan mengajarkan Islam yang moderat.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UIN Walisongo Muhibbin mengatakan, Islam Indonesia dicirikan sebagai Islam yang demokratis, toleran, moderat, dan apresiatif terhadap kultur lokal. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia sangat potensial untuk menjadi model Islam bagi belahan dunia lainnya.

Untuk itu, lanjut Muhibbin, dibutuhkan peran dan partisipasi ulama dan akademisi muslim Indonesia dalam mewarnai diskursus global mengenai Islam. "Perguruan Tinggi Islam harus sistematis menyuarakan Islam yang santun, moderat dan secara aktif mempromosikan peace and harmony," kata dia.

Seminar international yang diikuti para pimpinan dan dosen PTKIN, serta pengurus ormas dan utusan UGM, UII, dan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini akan berlangsung hingga 23 November. (kemenag.go.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home