Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:14 WIB | Selasa, 05 April 2016

Wagub Heran Lihat Alat Fitness Lengkap di SMAN 2

Wagub Heran Lihat Alat Fitness Lengkap di SMAN 2
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat melihat alat-alat kebugaran di SMA Negeri 2 Taman Sari Jalan Gajah Mada Jakarta Barat, hari Selasa (5/4). (Foto: Diah A.R)
Wagub Heran Lihat Alat Fitness Lengkap di SMAN 2
Beberapa alat kebugaran yang ada di SMA Negeri 2 Taman Sari Jakarta Barat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat heran seraya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat fasilitas alat kebugaran yang dimiliki oleh SMA Negeri 2 Jakarta Pusat. Menurut dia, alat kebugaran tersebut tidak tepat jika ditempatkan di sekolah.

"Makanya kalau kita ingin mengadakan pengadaan peralatan (sekolah) harus didasarkan pada skala prioritas yg tertinggi. Kebutuhannya apa? Kan lucu, fitness, scaner tiga dimensi. Kan itu lucu banget bukan kebutuhan mendesak," kata Djarot di SMA Negeri 2 Jalan Gajah Mada Jakarta Barat, hari Selasa (5/4).

Menurutnya, kepala dinas pendidikan dan sekolah harus berani menolak daftar pengajuan peralatan yang sekiranya tidak diperlukan bagi  sekolah seperti alat-alat kebugaran dan uninterupptible power supply (UPS).

Mantan wali kota Blitar itu mengungkapkan seharusnya sekolah membuat daftar kebutuhan atau skala prioritas untuk sekolahnya seperti komputer untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), laboratorium bahasa dan laboratorium biologi.

“Kok fitness? Apa kita mau bikin guru sehat? Apa mau bikin saya tanya tadi digunakan? Digunakan saat musim hujan. Tapi kenapa alat fitness? Jadi tahun-tahun kemarin tuh banyak yang ngaco. Ini tidak boleh terjadi lagi. Emangnya kita pengen bikin siswa kayak Hercules?"

Beragam alat kebugaran seperti treadmill, stationary bike atau sepeda statis, elliptical trainer dan pec deck fly dengan jumlah kurang lebih dari 20 buah tertata rapi di belakang kantor guru SMA Negeri 2. Guru olah raga SMA Negeri 2 tersebut mengatakan alat-alat itu hanya dipakai oleh siswa jika hujan saja. Namun sebenarnya tidak sering digunakan secara berkala.

Oleh karena itu, mulai tahun 2016 dia telah menyisir atau meneliti lagi apa saja yang dibutuhkan untuk kebutuhan sekolah. Jangan sampai membuang uang anggaran untuk hal-hal yang tidak perlu seperti ini.

“Kita anggap kecelakaan luar biasa lah tahun lalu. Pesta pora seperti itu. Kan gila aja itu. Saya ini orang desa. Saya ini geleng-geleng masuk DKI ini. Di Blitar enggak ada kayak begini. Di sana kalau kamu tahu tidak ada sekolah roboh, tidak ada. Mohon maaf saya bilang begitu. Baik negeri maupun swasta. Bagus semua. Di sini malah sekolah roboh, tapi scanner tiga dimensi dan alat fitness ada,” kata dia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home