Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:52 WIB | Kamis, 29 Desember 2016

Wapres Ingin Penanganan Banjir Bima Dipercepat

Ilustrasi. Sepasang suami istri mencari barangnya yang masih bisa dipakai pasca banjir bandang susulan di Kelurahan Penaraga, Kota Bima, NTB, Sabtu (24/12). Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB sebanyak 105.758 jiwa di lima Kecamatan dan 33 kelurahan terkena dampak banjir bandang yang terjadi Jumat (23/12/2016) di wilayah Kota Bima dan Kabupaten Bima. (Foto: Antara/ Ahmad Subaidi)

BIMA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menginstruksikan agar penanganan darurat banjir di  Bima, Nusa Tenggara Barat dapat lebih dipercepat.

"Makin cepat makin baik dalam penanganan bencana banjir. Makin lama biaya akan makin besar dan timbul penyakit karena sampah dan lumpur. Juga makin keras endapan lumpurnya dan susah dibersihkan," kata Wakil Presiden dalam kunjunganannya ke Posko Tanggap Darurat di Kantor Wali Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu (28/12).  

Wakil Presiden juga memberikan arahan agar sumur-sumur warga yang kotor segera dikuras dengan pompa air. Percepatan pembersihan sampah yang terbawa banjir dan perbaikan infrastruktur. Untuk itu keterlibatan masyarakat sangat penting

"Pemda perlu menyiapkan Perda  yang isinya bahwa selokan di depan rumah adalah tanggungjawab  pemilik rumah dan harus dibersihkan. Pembangunan selokan yang terbuat dari beton perlu dilengkapi tutup yang mudah dibuka untuk pembersihan. Ke depan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup harus membuat peraturan mengenai pembukaan lahan hutan di Kota Bima. Apapun yang dilakukan penanganan bencana, bila di hulunya tidak diperbaiki maka setiap tahun akan terus banjir. Langkah-langkah tersebut perlu segera dilaksanakan agar banjir seperti ini tidak terulang lagi," arahan Wakil Presiden.

Dalam pertemuan di Posko Tanggap Darurat, Kepala BNPB dan Walikota Bima menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemda, relawan, dunia usaha dan masyarakat selama tanggap darurat.

Wakil Presiden mengatakan, "Perlu disiapkan program perbaikan jangka pendek, menengah dan panjang agar penanganan bagi masyarakat yang terkena bencana dapat dilakukan dengan baik. Begitu juga ke depan adalah melindunginya agar tidak terulang lagi sehingga penanganan jangka menengah dan panjang saat rehabilitasi dan rekonstruksinya bisa lebih baik dan aman. Daerah rawan longsor dapat ditanami pohon bambu karena lebih efisien dan kuat menahan longsor."

Selanjutnya Wakil Presiden melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Lapangan Mabes TNI di Convention Hall, kemudian mengunjungi Pos Pengungsi di Masjid Sultan Salahudin dan mengunjungi daerah terdampak banjir di sekitarnya. (bnpb.go.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home