Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 15:15 WIB | Rabu, 03 Juni 2015

Warga Pinangsia Disinyalir Diduduki LSM

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pagi ini, Kamis (3/6) dihampiri warga Pinangsia, Jakarta Barat, setiba di Balai Kota, Jakata Pusat. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mensinyalir aksi warga Pinangsia, Jakarta Barat, yang bersikukuh menduduki lahan milik pemerintah telah ditunggangi oleh kepentingan tertentu. Menurut Ahok, warga digerakkan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Sebelumnya, warga Pinangsia menuntut pemerintah untuk mengurungkan niat melakukan penertiban terhadap lebih dari 100 rumah di bantaran Kali Ciliwung Lama.

“Itu tadi saya tahu ada LSM-nya. Orang itu mainnya polanya sama, dudukin tanah negara, lalu kalau mau digusur minta bagi tanah. Ya enggak bisa dong kalau seperti itu cara kerjanya. Lalu kita dituduh tidak manusiawi dan mereka mau lapor Komnas HAM karena tidak ada sosialisasi,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (3/6).

Jika mantan Bupati Belitung Timur itu mempertahankan rumah warga Pinangsia di bantaran kali, ia justru akan menyalahi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum. Dalam Perda tersebut dikatakan, pada jalur hijau, baik warga maupun pemerintah tidak diperbolehkan mendirikan bangunan dan perumahan. Sementara, lahan yang diduduki warga Pinangsia di bantaran Kali Ciliwung Lama merupakan jalur hijau.

Upaya pemerintah untuk menyediakan rumah susun yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta pun disambut berat oleh warga. Pagi tadi, warga kembali mendatangi Ahok untuk meminta rumah susun di Muara Baru yang jaraknya dekat dengan permukiman mereka sebelumnya.

Namun, jumlah unit yang tersedia di rusun Muara Baru tak cukup banyak untuk menampung ratusan warga Pinangsia.

“Makanya kan kami sediakan rusun. Kalau kalian maunya ke Muara Baru, nunggu dibangun lagi," ujar Ahok kesal.

Pola kritik warga kepada pemerintah semacam ini menurut Ahok sama dengan pola yang sebelumnya terjadi pada warga Pluit, Jakarta Utara. Saat hendak ditertibkan, warga beramai-ramai mendatangi Ahok untuk meminta pencabutan kebijakan penertiban. Ahok juga mensinyalir warga digerakkan oleh LSM.

Ia berharap, dengan penertiban ini, warga akan mendapat kehidupan yang  lebih layak di rusun yang telah disediakan. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home