Loading...
RELIGI
Penulis: Francisca Christy Rosana 08:48 WIB | Kamis, 04 Desember 2014

WCC Bersimpati pada Korban Serangan Bom di Masjid Nigeria

Pdt. Dr. Olav Fykse Tveit, Sekretaris Umum Dewan Gereja Dunia (WCC). (Foto: christianpost.com).

JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Setelah serangan terhadap Masjid Agung Kano di Nigeria pada 28 November yang mengakibatkan kematian lebih dari 100 orang, Sekretaris Umum Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) Pdt Dr Olav Fykse Tveit memperdalam simpati untuk korban dalam sebuah pernyataan dan doa.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (3/12) waktu setempat dari kantor WCC di Jenewa, Swiss, Tveit mengemukanan begitu banyak korban yang terluka akibat kekerasan dan etidakadilan.

Serangan itu menurut Tveit adalah pengingat bahwa Muslim dan Kristen tengah terancam oleh para ekstremis. Ancaman tersebut berdampak pada kehidupan orang-orang di Nigeria Utara.

"Ada kejahatan tertentu dalam setiap serangan terhadap orang-orang di tempat ibadah. Simpati mendalam saya pada orang-orang yang telah berduka atau terluka dalam serangan mengejutkan ini,” ujar Tveit.

"Kami, Kristen dan Muslim bersama-sama, mendapat kehormatan untuk bertemu pendahulunya Emir HE Abo Bayero dan dibuat sadar akan peran penting yang dimainkan oleh Emirat Kano, baik dalam hubungan antaragama maupun untuk menentang korupsi di pemerintahan," Tveit menjelaskan.

Serangan Ditujukan pada Emir Nigeria

Menurut kantor berita CNN, Boko Haram hampir pasti menjadi pelaku pengeboman masjid di Kano ini. Ini tampak berlawanan dengan mitos yang dipercayai selama ini bahwa militan Islam tidak akan menyerang masjid. Namun, sejak awal Boko Haram telah menargetkan Pemimpin Muslim Nigeria karena mereka anggap tidak membela kepentingan 80 juta Muslim Nigeria.

Salah satu yang ditargetkan adalah Emir Kano, Haji Muhammad Sanusi—mantan Gubernur Bank Sentral Nigeria—yang sering berkhotbah Jumat di masjid yang menempel istananya tersebut. Saat kejadian, Emir Kano sedang keluar kota. Namun, dua pekan sebelum kejadian Sanusi dalam khotbah Jumat mendesak Nigeria untuk mempertahankan diri melawan Boko Haram.

“Orang-orang harus bersikap tegas terhadap kelompok yang memperbudak anak perempuan,” kata dia seraya menekankan bahwa rakyat Nigeria tidak boleh bersikap masa bodoh seolah-olah, “Krisis tidak akan mencapai daerah mereka.” (oikoumene.org/cnn)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home