Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 11:53 WIB | Selasa, 30 November 2021

WFP Bagikan Uang untuk Warga Afghanistan Yang Hadapi Kelaparan

Seorang pejuang Taliban mencoba menjaga ketertiban saat para perempuan menunggu dalam antrian selama pembagian uang Program Pangan Dunia (WFP) di Kabul pada hari Senin (29/11). (Foto: AFP/Hector Retamal)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Program Pangan Dunia (WFP) PBB pada hari Senin (29/11) mendistribusikan uang tunai di ibu kota Afghanistan, Kabul, kepada sekitar 3.000 keluarga yang terkena dampak krisis kemanusiaan yang berkembang di negara itu sejak Taliban merebut kekuasaan.

Badan-badan bantuan global telah memperingatkan bahwa lebih dari setengah dari 38 juta penduduk Afghanistan diperkirakan akan menghadapi kelaparan musim dingin ini, karena negara itu bergulat dengan ekonomi yang memburuk menyusul kembalinya kelompok Islamis itu ke tampuk kekuasaan.

“Saya tidak pernah membayangkan suatu hari saya akan duduk di sini dalam antrian mencari bantuan,” kata Bassana, 20 tahun, yang tinggal bersama keluarganya yang terdiri dari 10 orang. “Kami akan membeli makanan dulu agar tidak mati kelaparan,” tambahnya.

Badan PBB membagikan 7.000 afghani (sekitar $ 74) kepada setiap keluarga.

Azimullah Fazlyar, yang membantu mendistribusikan uang itu, mengatakan sekitar 50.000 hingga 60.000 keluarga membutuhkan dukungan di Kabul dan program tersebut telah mengidentifikasi 3.000 yang terkena dampak paling parah.

“Mereka dapat menggunakan uang itu di musim dingin untuk membeli kayu atau apa pun yang mereka butuhkan,” katanya.

Banyak dari mereka yang menerima bantuan berasal dari keluarga yang hanya punya satu pencari nafkah, dan telah kehilangan pekerjaan sejak pengambilalihan Taliban.

Inflasi dan pengangguran telah melonjak di Afghanistan, dan bantuan internasional yang mencapai 75 persen dari anggaran pemerintah yang didukung Amerika Serikat sebelumnya telah benar-benar kering.

Siswa dan guru bahasa Inggris Saniulla Hamidi termasuk di antara mereka yang mengantre untuk meminta bantuan.

Dia mengatakan dia dan ayahnya, seorang pegawai pemerintah, telah kehilangan pekerjaan, yang berarti dia tidak dapat melanjutkan studinya. “Saya hanya berharap saya bisa membayar (biaya saya) dan kembali ke universitas saya,” kata Hamidi.

Amerika Serikat dan Taliban akan mengadakan pembicaraan pekan ini di Qatar tentang bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dan masalah lainnya. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home