Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:58 WIB | Senin, 05 Desember 2016

Alur Kisah Baru Museum Nasional Indonesia

Pengunjung mengamati senjata buatan PT Pindad (Persero) yang dipamerkan dalam Habibie Festival di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (12/8). Pameran yang menampilkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sektor kedirgantaraan, industri strategis serta telekomunikasi tersebut untuk memperingati ulang tahun ke-80 mantan Presiden BJ Habibie. Pameran berlangsung hingga 14 Agustus 2016. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Museum Nasional Indonesia yang tahun ini menginjak usia ke-238 tahun, tidak pernah berhenti mengembangkan diri. Museum Nasional Indonesia kini melakukan revitalisasi museum yang dalam prosesnya nanti akan menutup Gedung A selama 1,5 tahun, menambah gedung baru (Gedung C) yang sedang dalam taraf pembangunan, dan memperbarui seluruh storyline atau alur kisah museum.

Selain itu, kali ini  Museum Nasional Indonesia juga menggelar pembukaan Pameran Storyline Museum Nasional Baru. Museum ini akan tetap menjalankan perannya sebagai pusat informasi, budaya, sosial, kajian, dan inspirasi. Pengembangan Museum Nasional Indonesia yang baru ini menuju ke arah visi “Museum Kebudayaan Indonesia Bertaraf Internasional.”

 “Museum Nasional merupakan salah satu lembaga tertua di Indonesia. Saat ini masyarakat telah dapat menikmati pameran tetap pada dua gedung yang berbeda usia, yakni Gedung A yang dibangun pada 1862, dan Gedung B yang dibangun pada 1996,” kata Kepala Museum Nasional Indonesia, Intan Mardiana, dalam sambutannya di acara pembukaan Pameran Storyline Museum Nasional Baru, Kamis (1/12), seperti dilansir situs kemdikbud.go.id.

Intan juga mengatakan, bahwa Gedung B dibangun berdasarkan masterplan yang dibuat tahun 1996. pada masterplan tersebut telah dirancang satu kesatuan utuh Gedung Museum Nasional Indonesia yang terintegrasi antara Gedung A, B, dan C. “Pada tahun 2013 dimulai pelaksanaan pembangunannya dan pada tahun ini telah memasuki tahap ke-4,” katanya.

Pameran Storyline Museum Nasional Baru, akan menjadi uji coba publik terhadap alur kisah Museum Nasional yang baru nantinya. Alur kisah ini berlandaskan pada konsep keindonesiaan seutuhnya.

Alur kisah yang baru,  diharapkan dapat lebih menghidupkan kisah di balik artefak, agar bisa menjadi jendela atau pintu masuk untuk memperkenalkan identitas bangsa Indonesia. Berbagai identitas yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok (identitas gender, etnis, bahasa, sosial, nasional, ras, keagamaan, dan regional) dapat menyadarkan, memberikan kebanggaan, dan menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

Berbasis tema “Pendidikan Kebudayaan Indonesia”, rencana Alur Kisah Museum Nasional Indonesia akan terbagi menjadi tiga sub-tema, yaitu “Menjadi Indonesia”, “Pusaka Nusantara”, dan “Lestari Indonesia”. Penyusunan Alur Kisah ini juga disesuaikan dengan perubahan tata-ruang dan alur pengunjung, sesuai rencana perubahan pintu masuk pengunjung.

Pembukaan pameran secara resmi dibuka dengan pemukulan bedug oleh Mendikbud RI ke-19, Wardiman Djojonegoro, yang didampingi oleh Direktur Jenderal Kebudayaan masa bakti 1993-1999, Edi Sedyawati, dan Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Harry Widianto. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home