Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 08:53 WIB | Senin, 10 Oktober 2016

Iran: Wartawan Mogok Makan Di Penjara

Ehsan Mazandarani, editor koran harian reformis Iran, Farhikhtegan, ditangkap pada akhir tahun 2015 dan dijatuhi hukuman penjara tujuh tahun pada bulan April . Dia didakwa "bertindak melawan keamanan nasional". Dia melakukan aksi mogok makan dan kesehatannya memburuk. (Foto: ist)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Iran membebaskan sementara seorang wartawan yang sakit setelah aksi mogok makan, agar dapat perawatan media, kata laporan media setempat, hari Minggu (9/10).

Ehsan Mazandarani, yang mengelola koran harian reformis, Farhikhtegan, ditangkap pada akhir tahun 2015 dan dijatuhi hukuman penjara tujuh tahun pada bulan April . Dia didakwa "bertindak melawan keamanan nasional".

"Kesehatan klien saya, karena mogok makan, menjadi buruk dan dia dipindahkan ke rumah sakit," kata pengacaranya, Hooshang Pourbabayi, seperti dilaporkan kantor berita ISNA.

Istri Mazandarani, Maliheh Hosseini, mengatakan kepada media setempat bahwa seorang dokter di penjara Evin Teheran melaporkan kekhawatiran atas kesehatan wartawan itu.

"Kami diberitahu untuk pergi ke penjara Evin dan membawa suami saya ke rumah sakit," katanya kepada kantor berita reformis dalam jaringan ILNA, seperti dilaporkan AFP. Dia menambahkan bahwa suaminya menderita pendarahan di perut dan kadar gula darahnya sangat rendah.

Penangkapan Wartawan

Empat wartawan lain telah ditangkap padar waktu yang sama ketika Mazandarani ditangkap. Mereka dihukum  penjara antara dua sampai 10 tahun.

Elite Pengawal Revolusi mengaku telah terganggu oleh sebuah "jaringan infiltrasi yang terkait dengan pemerintah Barat yang bermusuhan". Hal itu mengikuti peringatan dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei terhadap "infiltrasi" oleh media Barat.

Pengacara Mazandarani mengatakan bahwa dia telah mendengar bahwa hukuman terhadap kliennya telah dikurangi menjadi dua tahun, tetapi tidak ada konfirmasi resmi.

Mazandarani sebelumnya ditangkap pada tahun 2009 atas tuduhan bertindak melawan keamanan nasional dan memiliki kontak dengan orang asing, ketika protes melanda negara itu menyusul sengketa pemilihan kembali presiden dari kelompok garis keras, Mahmoud Ahmadinejad.

Wartawan di Iran sering kali menghadapi penuntutan hukum terkait dengan pekerjaan mereka. Jason Rezaian, koresponden Teheran untuk Washington Post dan warga negara ganda Iran-Amerika, ditangkap pada bulan Juli 2014. Dia dihukum tahun lalu atas tuduhan spionase, dan tuduhan lainnya.

Dia dibebaskan pada bulan Januari tahun ini sebagai bagian dari pertukaran tawanan antara Iran dan Amerika Serikat yang melihat beberapa orang Iran yang dibebaskan.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home