Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 06:50 WIB | Jumat, 21 Februari 2014

Jokowi: Bus-bus Baru Bukan Ingin Menyaingi, Melainkan Menjadi Contoh

Bus tingkat pariwisata sebanyak lima unit yang didatangkan dari China pada Kamis (16/1) lalu diresmikan di bundaran Tugu Selamat Datang, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat sebagai bagian untuk mempromosikan lokasi wisata di Jakarta. (Foto: Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa upaya Pemprov DKI menambah bus-bus baru selama ini karena ingin memberikan alternatif baru yang bisa menjadi contoh pelayanan standar sebuah sistem transportasi massal, bukan ingin bersaing dengan angkutan umum yang sudah ada sekarang, seperti Metro Mini dan Kopaja.

''Kita ini memberikan alternatif yang baru, kita ingin memberikan contoh tidak mau menyaingi, ini lho bus yang baru seperti ini, pelayanan ke masyarakat seperti ini,'' kata Jokowi di Balai Kota, Kamis (20/2).

Bus-bus yang dikelola pemprov maupun operator saat ini memang berjalan beriringan. Pengamat transportasi pernah memberikan pernyataan agar Pemprov DKI menghibahkan bus sedang untuk operator bus milik swasta, karena hal itu bisa membantu revitalisasi angkutan umum yang sudah tua dan jelek.

Sebagaimana pernah diberitakan sebelumnya, bus-bus baru yang dibeli Pemprov DKI, akan datang tahun ini di Jakarta sebanyak 310 bus Transjakarta dan 346 Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB), di mana kedatangan bus-bus itu tidak serempak, bisa setiap dua minggu atau setiap bulan sekali, seperti yang pernah disampaikan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono saat peluncuran bus pariwisata (16/1) lalu.

Namun politisi PDI-P yang pernah menjadi pengusaha mebel itu mengatakan bahwa menghibahkan bus juga ada prosedur yang harus diikuti operator, salah satunya dengan tidak lagi mengoperasikan angkutan metromini dan kopaja yang sudah berusia rata-rata 20-30 tahun itu, dan menggantinya dengan bus sedang terbaru (Kopaja atau Metro Mini AC).

"Bisa saja, tapi dikasihkan itu prosedurnya bisa tidak? Kalau sesuai prosedur, dulu sudah mau kita hibahkan, sudahlah kita mau hibahkan semua, tapi Metro Mini hilang semuanya,"kata Jokowi.

Hal-hal seperti inilah yang dianggap menyulitkan, karena rata-rata operator masih enggan mempensiunkan angkutan tuanya.

"Kita paksa pakai cara apa pun itu, tidak mempan juga, kita ini lihat di lapangan saja. Maksud saya itu, mereka diberi contoh dulu, ini lho pelayanan dan busnya yang benar sehingga masyarakat aman, kita mau memberi contoh seperti itu karena faktanya 20-30 tahun itu kita lihat busnya seperti ini terus," pungkasnya.  

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home