Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 18:38 WIB | Senin, 09 Maret 2015

16 WNI Hilang di Turki, Intelijen Diminta Periksa Agen Travel

Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengaku sulit menerima logika 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang saat melakukan tour and travel ke Turki bergabung dengan kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Sebab, menurut dia, beberapa dari WNI tersebut ada yang mengikutsertakan keluarga, bahkan anak-anaknya.

“Belum tentu 16 WNI itu bergabung dengan ISIS,” kata sosok yang akrab disapa Tb Hasanuddin tersebut kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Senin (9/3).

Dia meminta pemerintah dan masyarakat mempelajari kasus itu terlebih dahulu. Kepada aparat intelijen, Hasanuddin berharap bisa menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi dengan 16 WNI yang hilang saat mengikuti tour and travel ke Turki tersebut.

Misalnya, kata politisi PDI Perjuangan itu, intelijen harus menjelaskan posisi terkini ke-16 WNI tersebut, apakah memang sudah bergabung dengan ISIS atau masih berada di wilayah teritorial Turki dan tengah menjalankan ibadah umrah, atau malah terjadi penculikan.

“Semua itu harus diawab oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan BIN harus kerja sama dengan intelijen luar negeri, termasuk dengan atase pertahanan di Turki,” ujar anggota Komisi I DPR itu.

Tb Hasanuddin menambahkan, ke depannya aparat intelijen Indonesia harus bisa memprediksi persoalan seperti itu lebih dini. Karena, menurut dia, bukan rahasia lagi bila sejumlah negara, seperti Turki, merupakan pintu masuk menuju Irak dan Suriah.

“Harusnya persoalan ini sudah bisa diantisipasi lebih dini, sejak awal aparat intelijen seharusnya menjalin kerja sama dengan imigrasi dan agen-agen travel,” kata politisi PDI Perjuangan itu.

“Apalagi akhir-akhir ini banyak agen travel yang mempromosikan tiket perjalanan ke Turki,” dia menambahkan.

Karena itu, dia meminta aparat intelijen mengambil keterangan dari agen travel, terutama mengenai alasan agen tersebut tidak menahan paspor ke-16 WNI tersebut. “Karena kalau kita melakukan perjalanan dengan travel, biasanya paspor ditahan, lalu biasanya jadwal dan kegiatan juga sudah ditentukan. Lalu apakah WNI itu pergi berkelompok atau tidak,” tutur Tb Hasanuddin.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home