Loading...
INDONESIA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 10:34 WIB | Sabtu, 13 Agustus 2016

Ahok Tegaskan Tak Akan Tergiur Jadi Kader Parpol

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bersama perwakilan dari Partai Nasional Demokrat, Partai Golkar, Partai Hanura dan Teman Ahok di Halal Bihalal Teman Ahok di Pejaten, Jakarta Selatan, hari Rabu (27/7). (Foto: Febriana DH)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hari Jumat (12/8), di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, kembali menegaskan bahwa dia tidak akan tergiur untuk kembali menjadi salah satu kader dari partai politik (parpol).

“Sepertinya, saya tidak mau masuk parpol lagi,” ujar Ahok.

Ahok sambil berkelakar, menyatakan, bahwa alasannya tak mau lagi menjadi kader partai adalah karena telah merasa cukup dengan tiga partai pendukungnya sebagai syarat keikutsertaannya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta mendatang.

“Saya nggak mau, sudah cukup dan terlalu banyak punya parpol. Sudah ada Hanura, Nasdem, dan Golkar,” katanya.

Menanggapi hal itu, wakilnya, yang juga sekaligus Ketua DPP PDIP bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan, Djarot Saiful Hidayat, mengiyakan hal tersebut.

Ia mengatakan, apabila dilihat dari sudut pandang partainya, maka benar bahwa seorang independen seperti Ahok jika menginginkan dukungan tidak diharuskan menjadi kader terlebih dahulu.

“Kalau Pak Ahok ingin didukung oleh PDIP tidak harus mendaftarkan diri menjadi kader, bisa lewat undangan yang tentu saja berisi mekanisme partai,” ujar Djarot, usai menghadiri Renungan Bersama Haul Bung Hatta ke-114 dan Peringatan 71 Tahun Kemerdekaan Indonesia, di Kompleks Makam Bung Hatta, Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, hari Jumat (12/8) siang.

Mekanisme partai tersebut ialah Ahok harus memperoleh rekomendasi dari DPP, serta melalui pintu hak prerogatif dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Djarot tak ingin ambil pusing ketika diminta untuk memprediksi siapa bakal calon wakil gubernur yang akan digandeng Ahok.

“Sudah kita lihat saja terakhir, yang penting bagi kami adalah fokus bekerja. Masalah itu ada yang mikir sendiri,” katanya.

Djarot hanya meletakkan doa dan harapan bagi pemimpin Jakarta periode selanjutnya. “Semoga Allah SWT memberikan pemimpin yang benar-benar amanah dan mampu memahami karakter warga Jakarta, sehingga mampu memajukan dan mensejahterakan di bawah lindungan-Nya.” 

Dikatakan oleh Djarot, saat ini partainya tengah membahas persiapan pilkada di seluruh Indonesia. Namun, disebutkan olehnya bahwa DKI Jakarta belum memperoleh rekomendasi itu.

“PDIP sekarang sedang melihat daerah mana saja yang sudah bisa dikeluarkan rekomendasinya. DKI belum diputuskan, karena sebagai Ibu Kota butuh kekhususan. Kami selesaikan dulu yang 100 daerah, nanti baru yang khusus,” ucap Djarot menambahkan.

PDIP diketahui sedang mengembangkan ‘silaturahmi politik’ dalam memahami peta politik yang sedang berkembang saat ini. Hal itu guna menjadi bahan pertimbangan menentukan bakal calon kepala daerah yang akan diberikan dukungan.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home