Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 06:36 WIB | Sabtu, 13 Juni 2020

Amerika Serikat Catat 941 Kematian Akibat COVID-19 dalam Sehari

Teknisi Medis Darurat (EMT) menggunakan peralatan pelindung diri sebelum pergi ke Rumah Sakit Elmhurst selama wabah virus corona yang sedang berlangsung di wilayah Queens di New York. (Foto: Reuters)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat telah mencatat 941 kaus kematian yang berhubungan dengan virus corona dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah kematian negara itu menjadi 113.774, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.

Negara dengan ekonomi teratas dunia adalah yang paling terpengaruh oleh pandemi ini, dengan jumlah kematian tertinggi dan jumlah infeksi terbesar  (2.021.990 kasus pada pukul 8.30 malam pada hari Kamis (11/6) waktu setempat, menurut sebuah pelacakan yang dikelola oleh Universitas Baltimore.

AS terus mencatat sekitar 20.000 kasus baru virus corona setiap hari, dan sedang berjuang untuk menekan tingkat infeksi di seluruh negeri. Di beberapa daerah pedesaan yang berpenduduk lebih sedikit, jumlah rawat inap meningkat dibandingkan bulan lalu.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengatakan pada hari Kamis (11/6) tidak akan ada lagi penutupan, bahkan ketika wabah merebak di beberapa negara.

"Kita tidak bisa mematikan ekonomi. Saya pikir kami telah belajar bahwa jika Anda mematikan perekonomian, Anda akan membuat lebih banyak kerusakan," kata Mnuchin dalam sebuah wawancara di CNBC.

Meningkat di Banyak Wilayah

Kasus COVID-19 meningkat di hampir setengah negara bagian, menurut analisis kantor berita Associated Press (AP), tren yang mengkhawatirkan yang dapat meningkat ketika orang kembali bekerja dan keluar selama musim panas.

Di Arizona, rumah sakit telah diberitahu untuk bersiap menghadapi yang terburuk. Texas memiliki lebih banyak pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dibandingkan sebelumnya. Dan Gubernur North Carolina mengatakan lompatan baru-baru ini menyebabkan dia memikirkan kembali rencana untuk membuka kembali sekolah atau bisnis.

Tidak ada alasan tunggal untuk lonjakan kasus. Dalam beberapa kasus, lebih banyak pengujian telah mengungkapkan lebih banyak kasus. Di negara lain, wabah lokal cukup besar untuk mendorong penghitungan di seluruh negara bagian lebih tinggi.

Namun demikian, para ahli berpikir setidaknya ada beberapa yang disebabkan oleh pencabutan nasihat untuk tinggal di rumah, penutupan sekolah dan bisnis, dan pembatasan lain yang diberlakukan selama musim semi untuk membendung penyebaran virus.

"Ini adalah bencana yang menyebar," kata Dr. Jay Butler, yang mengawasi pekerjaan tanggapan virus corona di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. "Ini tidak seperti pada pergeseran seismik benua dan semua orang merasakan goncangan sekaligus." (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home