Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 06:28 WIB | Rabu, 01 Januari 2014

Atlet Bulutangkis, Firdasari Ucapkan Selamat Tinggal pada Rekan-Rekan Cipayung

Atlet Bulutangkis, Firdasari Ucapkan Selamat Tinggal pada Rekan-Rekan Cipayung
Adrianti Firdasari (tengah) saat meraih juara pertama badminton Pertamina Open 2013 (foto: Prasasta)
Atlet Bulutangkis, Firdasari Ucapkan Selamat Tinggal pada Rekan-Rekan Cipayung
Adrianti Firdasari (foto dari badmintonindonesia.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Seusai Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengumumkan 72 pemain tetap penghuni pemusatan pelatihan nasional (Pelatnas) Badminton PBSI untuk tahun depan pada Senin (30/12), di Cipayung, Jakarta, Adrianti Firdasari, harus mengucapkan selamat tinggal kepada rekan-rekannya di pelatnas PBSI Cipayung.

Adrianti Firdasari, salah satu tunggal putri badminton Indonesia, harus mengucapkan selamat tinggal setelah 11 tahun berkiprah di arena badminton Indonesia karena PBSI tidak memanggil nama dara kelahiran Jakarta, 16 Desember 1986 ini dalam 72 pemain yang masuk pemusatan pelatnas pada 2014 mendatang, baik di kategori pelatnas potensi maupun prestasi.

Mulai 2014, pemain tunggal putri yang biasa disapa Firda ini kembali ke klub asal, Jaya Raya Jakarta.

“Saya tetap bersyukur bisa bertahan di pelatnas sampai tahun 2013 ini, saya sudah lama sekali di pelatnas. Memang rasanya sedih juga, apalagi saya sudah merasakan susah senangnya menjadi penghuni pelatnas. Cuma memang kan tidak bisa selamanya di pelatnas, suatu saat semua pemain akan merasakan hal yang sama,” kata Firda.

Selama di pelatnas, dan memperkuat tunggal putri badminton Indonesia, Firda berpartisipasi pada berbagai kejuaraan badminton bergengsi, seperti SEA Gaems, Piala Sudirman, Piala Uber, hingga Olimpiade London 2012. Firda juga menyumbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia pada SEA Games 2005 di Filipina.

“Momen terindah selama menjadi bagian timnas adalah saat saya memperkuat tim Piala Uber 2008 di Jakarta. Sangat membekas di ingatan saya bagaimana suasana dan kekompakkan tim kami,” cerita Firda.

Firda mengatakan saat itu Indonesia tidak diunggulkan, akan tetapi bisa meraih kemenangan.

“Awalnya kami tidak diunggulkan sama sekali ternyata bisa ke final. Atmosfer pertandingannya juga benar-benar berbeda. Baru sekali itu saya merasakan dan sampai saat ini belum pernah merasakan atmosfer pertandingan seperti itu lagi, penontonnya luar biasa,” kata juara tunggal putri Pertamina Open 2013 ini.

Firdasari dalam turnamen terakhir yang dia ikuti, Pertamina Open 2013 berhasil meraih gelar juara setelah menundukkan pemain SGS PLN, Elizabeth Purwaningtyas dua set langsung 21-16, dan 21-10.  Pada pertandingan final yang digelar Minggu (15/12) Firdasari berulang kali pada pertandingan tersebut menyemprotkan cairan pereda rasa nyeri di sekitar betis dan pahanya, guna meredakan nyeri yang dia alami sejak satu tahun silam.

Adrianti merasa salah satu faktor yang menyebabkan dia sulit optimal bermain satu tahun belakangan ini yakni cedera sejak (13/6/2012) silam saat digelar Djarum Indonesia Open Super Series 2012 di Jakarta. Saat itu Firdasari menyerah karena cedera saat melawan tunggal putri peringkat satu asal China, Wang Yihan.

Firda mengaku akan tetap mengayunkan raket dan beraksi di kancah badminton Indonesia sebagai pemain profesional.

“Saya mau mencoba sesuatu yang baru, mau tahu kalau di luar (pelatnas) seperti apa, bisa atau nggak ya jadi pemain profesional. Tetapi bisa kegiatan yang lain juga,” kata Firda.

Firda berpesan kepada teman-temannya yang lama di Pelatnas, termasuk para pemenang Junior Master 2013 yang saat ini akan masuk pelatnas pada 2014

“Di Cipayung (Pelatnas) kita nggak cuma memperoleh kesempatan bertanding yang memperkaya pengalaman dan mengasah kemampuan sebagai seorang atlet badminton, banyak pelajaran berharga yang saya dapat selama berada di pelatnas seperti disiplin, tanggung jawab, serta toleransi sama teman karena kita kan hidup di asrama. Pesan saya kepada teman-teman yang masih bergabung di pelatnas adalah tetap semangat, berjuang terus, dan jangan pernah merasa puas,” kata Firda.

Firda merupakan satu dari 21 pemain yang dipulangkan ke klub masing-masing.

Berikut daftar pemain pelatnas yang kembali ke klub asal:

Tunggal Putra

1. Arief Gifar Ramadhan (Djarum, Jawa Tengah)

2. Panji Akbar Sudrajat (Pelita Bakrie Jakarta, DKI Jakarta)

3. Thomi Azizan Mahbub (Djarum, Jawa Tengah)

4. Setyaldi Putra Wibowo (Gunadharma, Jawa Barat)

5. Fikri Ihsandi Hadmadi (Tangkas Specs, DKI Jakarta)

Tunggal Putri

6. Adriyanti Firdasari (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta)

7. Maziyyah Nadhir (SGS PLN Bandung, Jawa Barat)

8. Yeni Asmarani (Djarum, Jawa Tengah)

9. Renna Suwarno (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta)

Ganda Putra

10. Bona Septano (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta)

11. Afiat Yuris Wirawan (Djarum, Jawa Tengah)

12. Muhammad Ulinnuha (Djarum, Jawa Tengah)

13. Yohannes Rendy Sugiarto (Djarum, Jawa Tengah)

14. Putra Eka Rhoma (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta)

15. Fran Kurniawan (Djarum, Jawa Tengah)

Ganda Putri

16. Meiliana Jauhari (Djarum, Jawa Tengah)

17. Jenna Gozali (Djarum, Jawa Tengah)

18. Komala Dewi (Djarum, Jawa Tengah)

19. Imma Mutiah Khairunnisa (Mutiara Bandung, Jawa Barat)

20. Sri Wulan Sari (Jaya Raya Jakarta, DKI Jakarta)

Ganda Campuran

21. Shendy Puspa Irawati (Djarum, Jawa Tengah) (badmintonindonesia.org)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home