Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 17:12 WIB | Rabu, 10 Juni 2015

Basmi ISIS, RRG Singapura Terbitkan Panduan Anti Radikalisasi

Ilustrasi: Perdana Menteri SIngapura, Lee Hsien Loong. (Foto: bloomberg.com).

SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Kelompok Rehabilitasi Keagamaan (Religious Rehabilitation Group/RRG) Singapura memperkenalkan sebuah buku panduan baru yang berisi nomor kontak RRG, apabila di tengah-tengah masyarakat menjumpai teman atau saudara yang menanyakan tentang radikalisme atau fanatisme keagamaan yang sempit.

Menurut channelnewsasia.com, Selasa (9/6) nomor RRG yang dapat dihubungi yakni  1800-7747747, nomor tersebut akan mulai beroperasi awal bulan depan.

Buku panduan tersebut membantu para konselor atau pemimpin suatu agama dalam membasmi persebaran ISIS di Singapura, dan membuktikan bahwa buku tersebut  tidak relevan kepada golongan Muslim Singapura.

Buku itu akan digunakan oleh para anggota RRG sebagai garis pandu untuk mendidik semula para penerima bantuan atau individu yang dalam pemulihan dari terkena ideologi radikalisme ISIS.

Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Liong dalam laman resmi, pmo.gov.sg menyebut  RRG  bekerja untuk menasihati dan  merehabilitasi tahanan yang pernah terkait Jamaah Islamiyah.

“Mereka (RRG) dapat mengidentifikasi doktrin Islam inti yang telah salah diartikan, dan mengembangkan teks-teks keagamaan untuk melawan mereka. Saya salut dengan buku panduan publikasi pertama RRG."

"Islam – Religion of Peace and Salutation – the Path Towards Enliving the True Jihad isinya membantah definisi keliru Jamaah Islamiyah yang mengartikan jihad sebagai perang (secara fisik, mengangkat senjata) dan sebagai "kewajiban agama" bagi seluruh umat Islam,” kata PM Lee Hsien Liong.

PM Lee mengapresiasi kegiatan lainnya yang telah dilakukan RRG seperti memberi pelatihan bagi mantan anggota gerilyawan MILF (Moro Islamic Liberation Front), dan individu yang telah terdoktrin radikalisme yang melenceng.

“Saya anggap baik tujuan RRG yang mengedukasi masyarakat luas tentang bahaya misinterpretasi obrolan publik tentang jihad menjadi suatu tindakan terorisme,” kata PM Lee.

Menurut channelnewsasia.com  tahanan terorisme di Singapura yang telah dibebaskan telah mengalami konseling sebagai bagian dari rehabilitasi. Sebagian besar sejak dipenjara telah kembali hidup normal dengan keluarga mereka, menemukan pekerjaan dan diintegrasikan kembali ke masyarakat Singapura.

Beberapa masih menyesuaikan, dan terus menerima nasihat dari konselor  RRG. (channelnewsasia.com/pmo.gov.sg)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home