Loading...
INDONESIA
Penulis: Ignatius Dwiana 22:33 WIB | Senin, 12 Agustus 2013

Bencana Banjir dan Kebakaran Pada Masa Liburan Lebaran di Jakarta

Warga yang mengungsi akibat banjir di Jakarta. (Foto Dokumen Pemprov Jakarta)
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Musibah dan bencana menimpa warga Jakarta pada masa liburan ini. Keterangan ini disampaikan Kepala Seksi Informatika Bambang Surya Putra dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta dalam keterangan tertulis hari Minggu (11/8).
 
Berikut data yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD DKI Jakarta terkait bencana masa liburan panjang dan cuti bersama lebaran.
 
Banjir
 
Banjir di Jakarta dimulai dari tingginya curah hujan pada tanggal 3 - 4 Agustus 2013 di selatan Jakarta yaitu pada kawasan tangkapan air (catchment area) pada hulu sungai Ciliwung sehingga mengakibatkan banjir hingga lebih dari 1 meter di sejumlah kelurahan yaitu Kampung Melayu (47 RT), Bidara Cina (20 RT), Cililitan (2 RT), Cawang (28 RT) dan Bukit Duri (2 RT). Namun warga masih dapat bertahan di rumahnya masing-masing dan tidak dilaporkan terdapat pengungsi.
 
Pada tanggal 7 Agustus 2013 dilaporkan dari Posko Dinas PU dilaporkan terjadi peningkatan Tinggi Muka Air pada beberapa pintu air akibat tingginya curah hujan yaitu Pesanggerahan mencapai 300 cm (siaga 2) dan Depok (siaga 3) lalu diikut juga oleh Kali Krukut (siaga 3) dan Angke (siaga 3). Kondisi tersebut menimbulkan genangan banjir yang cukup tinggi.
 
Kondisi banjir tersebut berlangsung hingga surut seluruhnya pada tanggal 10 Agustus 2013 dan menyisakan 1 orang korban jiwa yang hanyut di Kali Krukut bernama M. Nafis umur 38 tahun. Keluarga korban telah diberikan santunan dari Dinas Sosial DKI Jakarta.
 
Total jiwa terdampak pada banjir tersebut sebanyak 16.541 jiwa dan jumlah pengungsi sebanyak 836 jiwa.
 
Kebakaran
 
Bencana kebakaran pada periode mulai dari tanggal 3 hingga  11 Agustus 2013 telah terjadi 28 kali kejadian kebakaran. Menimbulkan 4 orang korban jiwa antara lain 3 orang meninggal pada kebakaran di Jalan Tanah Koja Jakut pada tanggal 8 Agustus 2013 yaitu Dina Yulianti (12th), Moh Fadli (10th), dan Doni (4th) serta 1 orang meninggal Bapak Abun akibat serangan jantung pada saat kebakaran terjadi di jalan Sinar Budi Jembatan dua Jakarta Utara. Adapun korban luka ringan akibat terbakar sebanyak empat orang.
 
Kebakaran  tersebut mengakibatkan pula sebanyak 152 bangunan terbakar, 121 KK atau sebanyak 509 jiwa kehilangan tempat tinggal. Bantuan yang hingga saat ini masih dibutuhkan adalah pakaian seragam sekolah dan buku-buku pelajaran. Hal tersebut telah di koordinasikan dengan Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan, namun tidak menutup kemungkinan jika ada warga masyarakat yang bersimpati dapat menyampaikan bantuannya langsung kepada para korban.
 
Dari data kebakaran yang ada, sebanyak 92,86 persen diakibatkan korsleting listrik, 3.57 persen diakibatkan oleh api rokok, dan 3.57 persen diakibatkan tabung Gas yang meledak.
 
Hal tersebut menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam keamanan penggunaan listrik di rumah. Khususnya kewaspadaan pada saat meninggalkan rumah untuk mudik ke kampong halaman dengan membiarkan listrik tidak dimatikan.
 
Di sisi lain, kecerobohan dalam membuang puntung rokok dan penggunaan gas yang kurang hati-hati juga masih menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran.
 
Pada kejadian bencana tahun ini seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi terkait termasuk aparat kelurahan, kecamatan dan kotamadya terlihat cukup siaga dalam penanggulangan bencana. Namun perlu dijalin kerjasama yang lebih erat dengan masyarakat agar kesiapsiagaan bencana menjadi kesadaran semua pihak pemangku kepentingan.
 
Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bahwa belajar dari pengalaman bencana kali ini adalah perlunya sosialisasi yang lebih gencar dari pelbagai pihak termasuk pemerintahan kelurahan sebagai lini terdepan agar masyarakat lebih waspada terhadap bencana. Jika berada pada area yang merupakan rawan bahaya banjir maka sebelum mudik perlu diantisipasi untuk menempatkan barang berharga dan perabotan rumah tangga khususnya elektronik ke tempat yang lebih tinggi. Pada daerah yang rawan terjadi kebakaran agar diwaspadai penggunaan listrik dengan peralatan listrik sesuai standar, tidak melakukan pencurian listrik, awasi penggunaan stacker agar tidak kelebihan beban.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home