Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 19:25 WIB | Selasa, 29 Oktober 2013

Buruh Ancam Mogok Nasional 2 Hari, Tuntut UMP Naik 50%

Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang diusung Buruh pada demo lalu. Buruh menuntut mendapat jaminan kesehaatan, menaikkan upah 50 persen dan hapuskan sistem outsourcing, Rabu (31/7). (Foto : Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ratusan buruh dari Forum Buruh DKI kembali menggelar demonstrasi di Balaikota DKI Jakarta, menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI sebesar 50 persen. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, buruh mengancam akan melakukan mogok massal selama dua hari.

Presidium Forum Buruh DKI Jakarta, Winarso mengatakan, jika tuntutan buruh tidak dikabulkan, mereka akan melakukan mogok nasional pada 31 Oktober dan 1 November mendatang. "Kami merencanakan mogok nasional selama dua hari," ujarnya, Selasa (29/10).

Anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) 92, Tomas mengatakan, pihaknya ingin ditemui oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Sebab, selama ini buruh hanya diterima oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. "Kalau tidak bisa ditemui Jokowi, kami akan menginap di Balaikota. Soalnya selama ini kami hanya ditemui oleh Pak Basuki," kata Tomas.

Saat ini, buruh yang melakukan demo hanya berasal dari Jakarta saja. Namun, jika tuntutan bertemu dengan Jokowi tidak dikabulkan, mereka akan menghubungi buruh di Bodetabek untuk ikut bergabung. "Kami akan kontak kawan-kawan dari Bodetabek untuk menginap juga," ujarnya.

Selain meminta bertemu dengan Jokowi, mereka juga menolak penentuan nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sebesar Rp 2.299.860. KHL tersebut dinilai tidak sesuai dengan tuntutan buruh sebesar Rp 2.767.320. "KLH yang ditetapkan tidak sesuai dengan tuntutan kita," ucapnya. (Erna. Berita Jakarta)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home