Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:15 WIB | Minggu, 21 Agustus 2016

Cedera di Olimpiade, Toni Tidak Ikut PON

Ilustrasi: Menpora Imam Nahrawi (kanan) mengukuhkan atlet Indonesia yang akan bertanding di Olimpiade 2016, di Wisma Menpora, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu. (Foto: kemenpora.go.id)

RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM – Pebalap sepeda BMX asal Indonesia, Toni Syarifuddin menyatakan cedera yang dia alami di Olimpiade 2016 membuatnya tidak dapat berlomba di ajang olahraga nasional, Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat pada 17-29 September 2016.

Runner-up SEA Games 2011 itu menjadi atlet BMX Indonesia pertama yang tampil di ajang Olimpiade, sehingga dapat berlomba dengan atlet-atlet kelas dunia lainnya.

“Saya sudah mencintai olahraga ini. Apa pun risikonya," kata Toni saat berada di pos komando (posko) kontingen Indonesia di Rio de Janeiro, Jumat (19/8).

Walau mengalami cedera patah tulang bahu saat berlomba di Olimpiade, dia mengatakan tidak jera dan akan kembali berlomba walau setidaknya perlu waktu dua bulan untuk pemulihan.

Atlet kelahiran 13 Juli 1991 di Solo, Jawa Tengah, itu mengalami kecelakaan saat berlomba di Olimpiade hari Rabu (17/8).  

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari, lolosnya Toni ke Olimpiade di Rio de Janeiro 2016 juga merupakan prestasi sendiri dalam sejarah BMX nasional.

Atlet yang mulai menekuni balap sepeda BMX sejak tahun 2005 di usia 11 tahun itu juga menceritakan bahwa pernah mengalami patah tulang kaki saat berlomba di Swiss tahun 2012.

Menurut Toni, meskipun tergolong olahraga berbahaya, BMX tetap ada aturan keselamatan, seperti penggunaan helm dan perlengkapan pengamanan lainnya, sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Berkat perjuangan Toni dan rekan-rekannya meraih poin demi poin dalam berbagai turnamen tingkat internasional, nama Indonesia pun masuk dalam daftar peserta BMX Olimpiade.

Ia juga memuji semangat Toni saat berlomba di perempat final di sirkuti Olympic BMX Center tersebut.

Hingga hari Minggu (21/8), menurut situs resmi Olimpiade rio2016.com, Amerika Serikat menempati peringkat pertama tabel perolehan medali dengan 40 medali emas, 36 medali perak, dan 35 medali perunggu.

Britania Raya menempati peringkat kedua dengan 26 medali emas, 22 medali perak, dan 15 perunggu. Di tempat ketiga terdapat Republik Rakyat Tiongkok dengan 24 medali emas, 18 medali perak, dan 26 medali perunggu.

Pada urutan keempat terdapat Rusia dengan 16 medali emas, 17 medali perak, dan 19 medali perunggu. Di peringkat kelima terdapat Jerman dengan 16 medali emas, sembilan medali perak, dan 14 perunggu.

Sementara Indonesia tidak menambah medali dan berada di urutan ke-42 dengan satu medali emas, dan dua medali perak.

(Ant/rio2016.com)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home