Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 15:24 WIB | Jumat, 02 September 2016

Cegah Penumpang Nakal, Naik Transjakarta akan Tap In Tap Out

Pintu masuk dan keluar halte Transjakarta. (Foto: beritajakarta.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan segera meluncurkan sistem tap in dan tap out di setiap pintu masuk dan keluar halte bus Transjakarta. Hal tu dimaksudkan agar mencegah penumpang yang berbuat curang seperti yang dikeluhkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Kami sedang membuat sistem tap in tap out di pintu masuk dan keluar Transjakarta. Selain agar dapat mengenali tujuan penumpang menuju ke mana, juga agar yang suka melompati mesin tap jera, karena jika keluar tidak tap akan langsung didenda,” kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hari Jumat (2/9).

Mengenai pengadaan ratusan armada bus baru, Ahok menyatakan hal itu karena ingin melayani transportasi publik dengan lebih baik. Selain itu, Ahok ingin segera menjangkau penumpang yang berada di kawasan perumahan dengan bus berukuran kecil agar mengurangi penggunaan kendaraan pribadi karena telah beralih menggunakan bus. Dengan begitu, tingkat kemacetan di Ibu Kota diprediksikan dapat berkurang karena pengurangan jumlah kendaraan pribadi yang melintas di jalanan.

Perihal bus baru, Ahok menyatakan akan mendesain bus-bus yang akan beroperasi di seluruh Jakarta itu dengan elegan agar dapat memberikan kenyamanan setara menaiki bus wisata.

“Desain interiornya nanti seperti bus wisata. Lantainya akan bercorak kayu supaya berkesan lebih mewah, nyaman, dan elegan,” katanya.

Ia menyatakan tak perlu khawatir terhadap harga tiket pada bus-bus baru itu nantinya, karena akan tetap menggunakan tarif sekali jalan sebesar Rp 3.500. “Harga tetap sama semua. Tinggal pilih mau naik yang mana.”

Transjakarta, lanjut dia, akan merancang bus panel yang dapat menerima iklan, sehingga terdapat pemasukan dari situ. Ia berharap hasil iklan di Transjakarta dapat mengurangi subsidi PSO yang berasal dari APBD.

“Semua panel kita sudah pikirkan. Kita biasanya sebesar Rp 3-4 triliun. Kalau ada pemasukan dari iklan maka bisa menjadi Rp 1-2 triliun. Jadi, masyarakat bisa naik bus semurah mungkin,” ucap Ahok.

Selain itu, demi kemudahan penumpang penyandang disabilitas, Transjakarta hingga akhir tahun 2016 atau paling lambat awal tahun 2017 menargetkan pengadaan 100 bus dek rendah (lower deck) dapat terpenuhi begitu juga dengan perbaikan trotoar dan lift.

“Saya sudah minta bus lower deck ini khusus. Bus biasa tidak semua bisa melayani penyandang disabilitas. Trotoar dan lift juga terus kita perbaiki supaya betul-betul mempermudah orang naik bus dan jalan kaki,” tuturnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, lanjut dia, juga tengah mempersiapkan aplikasi untuk mengorder bus sekolah.

“Sekarang sedang menyiapkan aplikasi untuk bisa mengorder bus sekolah pada pagi dan sore hari. Jadi bisa kalau mau dijemput di beberapa daerah yang biasanya belum terjangkau. Ini akan gratis karena bus berplat merah,” ujar dia menambahkan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home