CEO Hugo Boss Mundur Akhir Februari

FRANKFURT, SATUHARAPAN.COM - Rumah mode Jerman Hugo Boss, pada Kamis (25/2), mengumumkan CEO Claus-Dietrich Lahrs mengundurkan diri pada akhir Februari, seiring anjloknya keuntungan pada tahun lalu, menyusul kelesuan di Tiongkok dan Amerika Serikat.

Hugo Boss, seperti dilaporkan AFP, mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa Claus-Dietrich Lahrs akan mengundurkan diri pada 29 Februari, “atas permintaannya sendiri sebagai bagian dari keputusan bersama.”

Lahrs, mantan CEO Christian Dior Couture (sejak 2003), diangkat menjadi CEO Hugo Boss pada 2008. Ia, dikutip dari bloomberg.com, pada penggal akhir 1990 menjadi managing director untuk Louis Vuitton Jerman, yang juga menangani brand Loewe, Celine, dan Kenzo.

Perusahaan tersebut mengatakan anggota komisinya “akan segera mencari pengganti Claus-Dietrich Lahrs untuk menjabat sebagai CEO. Untuk sementara, pekerjaan (Lahrs) akan ditangani beberapa anggota dewan direksi lainnya.

Pengumuman tersebut menyebabkan saham Hugo Boss melonjak tajam di bursa saham Frankfurt.

Situs marketwatch.com memberitakan Bern Hake akan bergabung dalam jajaran manajemen per 1 Maret, mengemban tanggung jawab atas penjualan dan ritel. Saat ini, ia adalah senior vice-president pada Hugo Boss untuk Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan India. 

Editor : Sotyati