Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 12:37 WIB | Kamis, 08 Januari 2015

Deflasi Euro karena Harga Minyak Dunia Turun

Gedung Bank Sentral Eropa di Brussels, Belgia. (Foto: fbnstatistics.com)

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Deflasi di negara-negara yang menggunakan mata uang Euro terutama didorong oleh biaya karena harga minyak turun. Seperti dilaporkan BBC, Kamis (8/1) Bank Sentral Eropa mengumumkan bahwa deflasi sebesar 0,2 persen merupakan yang pertama kalinya semenjak krisis eropa pada 2009.

Angka tersebut, menurut eurostat adalah angka resmi yang menunjukkan angka deflasi 0,2 persen pada Desember 2014 lebih rendah dari bulan yang sama pada Desember 2013.

Menurut Eurostat, kantor statistik Uni Eropa – yang memperbarui data setiap awal bulan – menyebut harga energi pada Desember 2014 sebesar 6,3 persen lebih rendah dari 2013. Harga untuk makanan, alkohol dan tembakau diperkirakan tidak berubah dari tahun sebelumnya, setelah naik 0,5 persen pada November 2014.

James Ashley, ekonom Eropa di kepala RBC Capital Markets, mengatakan data yang dirilis Eurostat pada Rabu (7/1) tersebut merupakan gambar untuk melihat ekonomi eropa pada skala yang lebih luas.

"Yang jauh lebih penting pertanyaan adalah mengapa inflasi mendekati 0 persen di tempat pertama dalam pandangan kami, kebenaran nyaman bagi para pembuat kebijakan adalah sebagian besar kebijakan ini merupakan bagian dari kegagalan kebijakan, fiskal dan moneter,” kata James Ashley.

Howard Archer, kepala ekonom Eropa di IHS Global Insight menyebut data inflasi  tersebut sebagai sebuah hal yang mengerikan bagi Bank Sentral Eropa karena kawasan zona euro diliputi kekhawatiran utang.

Bank Sentral Eropa semakin diharapkan untuk memulai babak baru langkah- langkah stimulus ekonomi, atau pelonggaran kuantitatif (QE), dan nomor terbaru akan semen harapan. Namun, Jerman dilaporkan menentang QE.

Howard mengemukakan situasi keuangan Yunani juga mempersulit masalah ini. Deflasi meningkatkan beban utang, dan utang Yunani kepada kreditur bailout  internasional merupakan isu utama dalam kampanye pemilihan umum saat ini.

Saat ini situasi ekonomi Yunani memicu kekhawatiran karena adanya negosiasi ulang utang bailout. Salah satu partai yang hendak berkompetisi dalam pemilu, Syriza mengkhawatirkan stabilitas zona euro.

 

 

Eurostat menerangkan bahwa pada Selasa (6/1) suku bunga pinjaman jangka panjang Yunani naik di atas 10 persen, kemudian imbal hasil pada obligasi 10 tahunan yang diperdagangkan pada 10,07 persen naik dari 9,746 persen  Pasar saham utama di Athena juga diperdagangkan turun lebih dari 2 persen.

Secara terpisah, Eurostat melaporkan bahwa tingkat pengangguran di zona euro tetap sebesar 11,5 persen pada bulan November, tidak berubah dari bulan Oktober, namun turun dari 11,9 persen di November 2013.

Di antara negara-negara zona Eropa, tingkat pengangguran terendah pada bulan November berada di Austria (4,9 persen) dan Jerman (5,0 persen), dan tertinggi di Yunani (25,7 persen pada September 2014) dan Spanyol (23,9 persen). (bbc.com).


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home