Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 22:35 WIB | Selasa, 05 April 2016

Djarot: Penghuni Lapas Usia Sekolah Masih Punya Masa Depan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat berbincang dengan salah satu siswa yang mengikuti Ujian Nasional dari dalam Lembaga Pemasyarakatan Cipinang di Jalan Raya Bekasi Jatinegara, Jakarta Timur, hari Selasa (5/4). (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan penghuni lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang berusia di bawah 18 tahun masih mempunyai masa depan yang cerah meski pernah melakukan kesalahan di masa lampau.

“Mereka (penghuni lapas usia sekolah) masih punya masa depan. Termasuk yang ikut ujian,” kata dia usai meninjau Ujian Nasional di Lapas Umum Cipinang di Jalan Raya Bekasi Timur Jatinegara, Jakarta Timur, hari Selasa (5/4).

Pemerintah, lanjut dia, tetap hadir untuk memenuhi hak konstitusional  mereka yaitu belajar hingga lulus sekolah. Bahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai tahun 2016 ini telah memiliki program baru bagi siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar untuk dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri. Kebijakan ini tak terkecuali untuk siswa yang berada di Lapas.

Syaratnya adalah siswa tersebut harus memiliki prestasi yang baik di bidang akademik. Nantinya, Dinas Pendidikan akan menilai apakah prestasi siswa tersebut dalam satu semester meningkat atau menurun. Bila prestasinya meningkat atau cukup baik maka Pemprov DKI akan tetap melanjutkan pembiayaan beasiswa melalui KJP. Bila tidak, maka pemerintah akan mencabut beasiswa tersebut.

“Tapi mereka harus pintar, kalau enggak, ya susah. Yang namanya beasiswa ya maka ada evaluasi setiap satu semester sekali. Kalau mereka tetap berprestasi ya kasih (bantuan) lagi jadi mereka masih punya masa depan,” kata dia.

Dalam peninjauan tersebut, mantan wali kota Blitar ini juga menyayangkan bahwa sekitar 80 persen penghuni Lapas adalah tahanan narkoba. Ini artinya, menurut dia, narkoba sudah sangat membahayakan seluruh lapisan masyarakat khususnya di ibu kota.

Narkoba, lanjut dia, menyerang tanpa pandang bulu. Bahkan anak-anak usia remaja pun kerap menjadi korban. Oleh karena itu peran pemerintah, sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan.

Untuk mengontrol peredaran narkoba di kalangan anak-anak usia  remaja, dia mengusulkan untuk melakukan tes urine secara berkala kepada setiap siswa mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home