Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 10:57 WIB | Selasa, 24 Februari 2015

Ekonom: Produk Indonesia Harus Punya Daya Saing

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam forum diskusi Rethinking Kebijakan Perdagangan Menuju Target Ekspor 2019 di Auditorium Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat, Senin (23/2) bersama dengan beberapa pengamat ekonomi. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menghadapi perdagangan bebas wilayah ASEAN (MEA) produk Indonesia harus bisa bersaing dengan produk keluaran wilayah ASEAN lainnya. Dengan memiliki daya saing, maka ekspor produk Indonesia ke luar negeri juga bisa terdorong.

“Catatan pertama, jika ingin mendorong ekspor, perlu meningkatkan daya saing dari produk-produk kita,” kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Hendri Saparini dalam forum diskusi Rethinking Kebijakan Perdagangan Menuju Target Ekspor 2019 di Auditorium Kementerian Perdagangan, Senin (23/2).

Dia mengatakan bahwa indikator produk Indonesia memiliki daya saing atau tidak adalah dengan melihat perdagangan internasional dan investasi.

“Jika pemerintah ingin meningkatkan ekspor maka produk tersebut juga harus kompetitif di pasar internasional,” kata dia.

Menurutnya, jika produk dalam negeri belum bisa kompetitif maka akan sangat sulit untuk meningkatkan ekspor tersebut.

“Untuk mendorong ekspor, perlu adanya investasi dan daya saing investasi juga menjadi tolak ukur daya saing ekonomi kita.”

Dia menilai bahwa struktur ekspor saat ini Indonesia masih didominasi oleh produk primer, bukannya manufaktur.

"Di tahun 1990-an, share kita yang utama adalah manufaktur, sekarang berbalik karena kita hanya mengikuti market saja. Kita sudah terlanjur, sudah ada pergeseran, dan sangat mendasarkan pada komoditas primer. Kita lalai dalam melakukan berbagai strategi," kata Hendri.

Kementerian Perdagangan menargetkan peningkatan ekspor hingga 300 persen pada tahun 2019 mendatang. Langkah ini mendapat kritikan dari berbagai pihak seperti para ekonom yang menyatakan bahwa target itu tidak mungkin dapat dipenuhi. Namun, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel tetap optimis dengan target tersebut.

"Kalau tidak bisa tercapai, setidaknya kita sudah mencoba. Namun, saya tetap optimis mencapai target yang sudah ditentukan," kata Rachmat.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home