Loading...
BUDAYA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 10:14 WIB | Kamis, 27 Maret 2014

Film Karya Mouly Surya, Kisah Cinta Luar Biasa

Film "What They Don't Talk About When They Talk About Love" diputar di Goethe-Institut, Selasa (25/3). (Foto: goethe.de)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Goethe-Institut melalui ArtHouse Cinema kembali menyelenggarakan pemutaran film. Acara rutin yang digelar dua minggu sekali itu kali ini diputar Selasa (25/3). Berbeda dari biasanya, selalu memutar film Jerman, kali ini ArtHouse Cinema memutar film Indonesia. Judulnya What They Don’t Talk About When They Talk About Love, karya Mouly Surya.

Film itu menceritakan kisah cinta dua orang difabel bernama Fitri dan Diana yang bersekolah di sekolah luar biasa. Fitri (Ayushita) adalah seorang gadis buta berusia 20 tahun yang jatuh cinta kepada hantu dokter, yang dia yakini tinggal di kolam terapi di belakang sekolah.

Setiap Kamis malam, Fitri selalu menulis surat kepada dokter tersebut. Kamis malam merupakan malam sangat sakral baginya. Fitri sangat terkejut, ternyata hantu yang dia idam-idamkan itu seorang pria bernama Edo (Nicholas Saputra) yang berumur 30 tahunan dan tuna rungu.

Edo memang tertarik kepada Fitri sejak lama. Mengetahui Fitri mempunyai kekasih khayalan, Edo datang menyamar. Namun, apakah penyamaran Edo berhasil terbongkar?

Lain Fitri, lain pula Diana (Karina Salim). Gadis berumur 17 tahun itu sedang menantikan masa-masa kegadisannya. Dengan berkemampuan hanya mampu melihat dalam jarak dua cm, ia berandai-andai jika memiliki penglihatan normal pastilah ibunya sudah memasukkannya ke sekolah balet.

Suatu hari, dia jatuh cinta kepada Andhika, murid baru di sekolahnya. Apakah Andhika yang juga seorang tuna netra jatuh cinta kepada Diana?

Film itu memiliki arti yang dalam. Mouly Surya mengajak untuk melihat lebih dekat dan tidak memandang seorang difabel sebelah mata. Orang-orang difabel juga memiliki cinta, hasrat seksual, gairah, dan cita-cita.

Meraih Beberapa Penghargaan

Film What They Don’t Talk About When They Talk About Love terpilih masuk dalam program World Cinema Dramatic Competition Sundance Film Festival 2013. Film ini adalah film pertama Indonesia yang berhasil ikut kompetisi dalam Sundance Film Festival 2013.

Pada kategori Bright Future dalam International Film Festival Rotterdam 2013, film ini menerima penghargaan sebagai film Asia Terbaik di NETPAC Award.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home