Loading...
BUDAYA
Penulis: Francisca Christy Rosana 22:29 WIB | Selasa, 07 April 2015

Garap Filosofi Kopi, Glenn Fredly: Musik Bukan Emblem

Glenn Fredly saat konferensi pers Filosofi Kopi di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta pada Selasa (7/4) sore. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Musikus Glenn Fredly yang didaulat menjadi produser musik dalam film Filosofi Kopi gubahan sutradara Angga Dwimas Sasongko tak sembarangan memilih penyanyi untuk mengisi soundtrack-nya.

“Sejak awal, saya dan Angga punya komitmen yang sama, bagaimana kita punya kegelisahan yang sama terhadap industri kita masing-masing. Film dan musik. Saya punya komitmen untuk menyuguhkan karya-karya terbaik. Sebagus mungkin yang bisa kita representasikan,” ujar Glenn kepada satuharapan.com saat ditemui seusai konferensi pers Filosofi Kopi di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta pada Selasa (7/4) sore.

Musik bagi Glenn tak hanya sekadar pemanis dan emblem yang ada di sebuah film. Ia pun ingin film dan musik memiliki korelasi yang jelas. Kendati demikian, ia juga tak mau penempatan musik dalam film berlebihan.

“Kami pun tak mau tendensius, namun kami mau musikus yang terlibat merepresentasikan setiap  foto visual yang terjadi,” ujap musikus asal tanam timur itu.

Glenn snegaja memiliki penyanyi dan musikus berkarakter seperti Gilbert Pohan, Is (vokalis Payung Teduh), Monita, Maliq&d’Essentials, Sidepony, Dewi Lestari, dan Svarna.

Pemilihan mereka bukan tanpa alasan. Glenn pun memaparkan alasannya untuk memilih Is, Gilbert, dan Monita.

“Gilbert Pohan saya pilih karena saya melihat karakter dia yang kuat. Film Filosofi Kopi ini kan film yang dinamikanya sangat lembut, jadi butuh kekuatan lagu yang melodius dan lirik yang memengaruhi. Gilbert punya kemampuan untuk menerjemahkan setiap lagu yang dimainkannya.

Indonesia ini sedikit penyanyi folk. Saya lihat Gilbert punya arah ke situ,” kata Glenn.

Sementara pemilihan Is dikaitkan dengan korelasi tokoh El, Jody, dan Ben. Saat ia melihat ketiganya, Glenn merasa harus ada yang merepresentasi peran tersebut.

“Saya menggandeng Is dan Monita untuk merepresentasikan itu. Saya merasa Is punya karakter yang kuat untuk menerjemahkan lagu  karena butuh kejujuran untuk merepresentasikan sebuah lagu,” katanya.

Begitu pula dengan Monita, Glenn memilih Monita mengisi soundtrack lagu dalam fil Filosofi Kopi karena ia yakin Monita ialah penyanyi perempuan yang karakternya kuat dan yang memiliki perjalanan karier yang panjang.

“Dia tahu apa yang mau dia kerjakan. Dia punya visi dan misi dalam karyanya,” ujarnya.

Sebagai bagaian yang tak terpisah dari film, pihak manajemen pun akan menggelar konser soundtrack Filosofi Kopi untuk memeriahkan pemutaran film tersebut. Konser akan digelar 13 April di Rolling Stone Cafe pukul 18.00 WIB. Penonton tak dipungut biaya untuk menghadiri konser berkelas ini. Mereka hanya cukup menunjukkan tiket nonton film Filosofi Kopi sebagai pengganti tiket masuknya. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home