Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 13:44 WIB | Jumat, 21 Agustus 2015

Gelombang Migran Duduki Pantai Yunani

Gelombang Migran Duduki Pantai Yunani
Migran beristirahat di sisi jalan dekat pelabuhan pulau Aegean, Kos, Yunani, pada 15 Agustus 2015. AFP PHOTO/ LOUISA GOULIAMAKI
Gelombang Migran Duduki Pantai Yunani
Para migran tiba di pantai pulau Kos setelah menyeberang dari Turki dengan menggunakan sampan kecil pada 19 Agustus 2015. Badan pengungsi PBB mengatakan pekan lalu saja ada 20.843 migran - semuanya lari dari perang dan penganiayaan di Suriah, Afghanistan dan Irak - tiba di Yunani, yang didatangi sekitar 160.000 migran sejak Januari, menurut badan pengungsi PBB. AFP PHOTO/ ANGELOS TZORTZINIS
Gelombang Migran Duduki Pantai Yunani
Para migran duduk di sebuah dermaga setelah diselamatkan oleh penjaga pantai Turki dari sebuah kapal tenggelam yang mencoba mencapai Pulau Kos di Yunani pada 18 Agustus 2015, di Bodrum, Turki barat daya. Otoritas Pulau Kos kewalahan hingga pemerintah mengirimkan sebuah feri untuk menjadi pusat sementara untuk mengeluarkan dokumen perjalanan bagi para pengungsi Suriah - di antara sekitar 7.000 migran yang terdampar di pulau berpenduduk sekitar 30.000 jiwa tersebut. Dini hari adalah waktu paling aman untuk para migran berangkat dari Turki ke pulau-pulau di Yunani di seberang lautan, yang mengalami luapan arus masuk pengungsi yang lari dari perang sipil di Suriah dan kekacauan di Afghanistan sejak awal tahun ini. AFP PHOTO/ BULENT KILIC

MAKEDONIA, SATUHARAPAN.COM – Republik Makedonia pada hari Kamis (20/8) menyatakan pihaknya dalam “keadaan darurat” terhadap gelombang para migran. Gelombang migran yang terjadi di perbatasan selatan dengan Yunani terus berdatangan dan mengharuskan mengerahkan pasukan untuk membantu mengontrol aliran gelombang migran melintas ke perbatasan.

Seperti dilansir dari AFP, pemerintah Yunani akan terus melakukan pengontrolan terhadap tekanan gelombang migran di kawasan penyeberangan ilegal di sisi selatan Yunani. Secara hukum pihaknya mengatakan “keterlibatan pasukan tentara merupakan pilihan tepat dalam mengendalikan gelombang arus para migran”.

Pemerintah Yunani mengatakan keterlibatan pasukan tentara diharapkan dapat meningkatkan keamanan penduduk lokal dan meningkatkan penanganan migran yang melintasi perbatasan dari Yunani. Langkah pemerintah Yunani muncul saat sehari setelah pemerintah Republik Makedonia mengatakan pihaknya telah kehabisan armada kereta api untuk mengangkut ribuan pengungsi Suriah yang menuju ke Uni Eropa.

Menurut badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat dalam sepekan ini setidaknya 20.843 orang tiba di Yunani dan menempati sekitar 160.000 lahan di sekitar pantai Yunani. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home