Loading...
SAINS
Penulis: Bayu Probo 16:45 WIB | Minggu, 23 Maret 2014

Hari Air Sedunia: Air dan Energi

Hari Air Sedunia: Air dan Energi
Seorang pria mencuci tangannya di sungai Cauca di Cali, daerah Valle del Cauca, Kolombia pada 21 Maret 2014, pada malam Hari Air Sedunia. (Foto-foto: AFP)
Hari Air Sedunia: Air dan Energi
Seorang gadis kecil Irak mengisi wadah dengan air pada malam hari untuk digunakan di hari berikutnya, karena rumahnya hanya memiliki persediaan air yang sedikit pada 19 Maret 2014 di Baghdad.
Hari Air Sedunia: Air dan Energi
Seorang anak membawa ember berisi air untuk persediaan air keluarga mereka di Yangon pada 18 Maret 2014.
Hari Air Sedunia: Air dan Energi
Sejumlah siswa SDN 01 Kuningan mengikuti penyuluhan konsep air bersih ketika peringatan Hari Air Sedunia di Jakarta, Kamis (20/3). Penyuluhan tersebut sebagai upaya penyadaran sejak dini dalam pengelolaan sumber-sumber air bersih. (Foto: Antara)

SATUHARAPAN.COM – Hari Air Sedunia (Inggris: World Day for Water) adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.

Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret, inisiatif peringatan ini diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.

PBB dan anggotanya menyerukan penetapan hari tersebut pada badan dunia dan merekomendasikan untuk mempromosikan kegiatan nyata pada sumber air dunia ke negara-negara di dunia. Setiap tahunnya, salah satu lembaga dunia yang berkecimpung dalam isu air memprakarsai dan mengoordinasi kegiatan internasional untuk Hari air Sedunia. Sejak 2003, UN-Water bertanggung jawab dalam tema, pesan dan membidangi badan dunia berkenaan dengan Hari Air Sedunia.

Permasalahan jumlah dan kualitas air merupakan hal yang penting bagi kesejahteraan dan kesehatan  manusia  serta  ekosistem.  Data  terkini  dan  perkiraan  dalam  tahun-tahun mendatang (penduduk, kebutuhan air untuk makanan, standar hidup, sumber energi dan penggunaan-akhir) memperlihatkan bahwa makin banyak kawasan di dunia yang akan mengalami beban dan kelangkaan air, atau tidak akan mampu memproduksi pangan secara mandiri.

Proyeksi pada skala regional untuk keberlanjutan dan percepatan perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap siklus hidrologi menunjukkan kelangkaan dan beban air yang makin meningkat di sebagian dunia, serta ketidakpastian di mana dan kapan kelangkaan tersebut akan terjadi. Sementara banyak kawasan di dunia yang tergantung pada curah hujan, air permukaan, dan sumber air terbarukan, serta ketergantungan yang besar pada beberapa kawasan pada sumber air purba tak terbarukan, atau ketidakseimbangan antara penggunaan dan pasokan air resapan mengakibatkan peningkatan beban dan kelangkaan air yang diperkirakan makin parah. (wikipedia.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home