Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 13:15 WIB | Minggu, 11 Mei 2014

Israel Bantah Memata-matai AS

Benjamin Netanyahu, kiri dan Yuval Steinitz. (Foto: haaretz.com)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Menteri Intelijen Israel Yuval Steinitz pada Sabtu (10/5) dengan marah membantah tuduhan media yang menyebutkan bahwa Israel memata-matai AS, dan mengatakan seseorang sedang berusaha mengeruhkan hubungan bilateral.

“Ini terkesan seperti ada seseorang sedang mencoba untuk menyabotase kerja sama intelijen yang sangat baik antara Amerika Serikat dan Israel,” kata Channel One TV dan radio militer milik negara mengutip pernyataan menteri tersebut.

“Dalam semua pertemuan saya dengan kepala intelijen AS dan para pejabat politik yang bertanggung jawab untuk masalah tersebut, saya belum mendengar satu keluhan tentang Israel memata-matai Amerika Serikat,” tambahnya.

Majalah Newsweek pada Kamis mengatakan bahwa dalam kunjungan wakil presiden AS Al Gore pada 1998 ke Israel, seorang agen Dinas Rahasia terkejut melihat seorang penyusup muncul dari saluran udara di kamar Gore, sebelum kedatangannya.

“Dia mendengar suara di lubang ventilasi dan ia melihat penutup ventilasi dipindahkan dari dalam. Dan kemudian dia melihat seorang pria mulai keluar dari lubang tersebut masuk ke dalam ruangan,” seperti yang dilansir Newsweek mengutip seorang mantan agen intelijen senior AS.

Agen tersebut “memergokinya dan orang itu kembali ke ventilasi,” ujarnya.

Itu cerita kedua Newsweek mengenai topik tersebut pekan ini.

Pada Selasa media menuduh bahwa Israel memata-matai Amerika Serikat lebih intens dari sekutu AS lainnya, dan bahwa kegiatan ini telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Target utamanya adalah rahasia industri dan teknis Amerika, kata majalah mingguan tersebut, mengutip rapat rahasia mengenai undang-undang yang akan membuat Israel lebih mudah untuk mendapatkan visa AS, menurut laporan tersebut pada Selasa.

Menteri Israel kemudian menyangkal tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa Israel menghormati janji yang dibuat setelah Jonathan Pollard, analis angkatan laut AS, yang ditangkap di Washington pada 1985 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena bekerja memata-matai Amerika Serikat untuk Israel. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home