Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 18:34 WIB | Selasa, 29 Maret 2016

Jabatan Kadis Pertamanan dan Pemakaman DKI di Ujung Tanduk

Ilustrasi: makam di Jakarta. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana akan merombak kembali beberapa pejabat di jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya adalah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Rencananya, pada hari Rabu (6/4) mendatang, akan ada 35 pejabat dari eselon 3 dan 4 yang mendapat promosi ataupun demosi.

"K‎emarin (28/3) kita sudah rapat Baperjab. Tidak hanya taman ya, ada dinas lain yang dimutasi, yang promosi demosi dan sebagainya sekitar 35-an lah esselon 3 dan 4. Rencananya Rabu (6/4) mendatang, tapi kalau tidak ada halangan mungkin besok‎ (30/3)," kata Bambang Sugiyono, Asisten Pemerintahan Sekeretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, hari Selasa (29/3).

Keputusan tersebut muncul atas laporan dari timnya yang mendapati Kepala Taman Pemakaman Umum (TPU) di Petamburan meminta sejumlah uang atau melakukan pungutan liar kepada orang yang akan menggunakan jasanya.

"Kita terus nuduh ibu, tapi ibu terus bilang enggak ada. Itu yang selalu saya bilang di taman ini malingnya gila-gilaan, tapi selalu disangkal enggak ada. Saya ingin hukumannya meski jelas ini. Pemecatan ‎saja sudah," kata dia saat rapat pimpinan (Rapim) kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/3).

Berdasarkan infomasi timnya di lapangan, Kepala TPU secara terang-terangan meminta sejumlah uang kepada warga yang ingin memakamkan keluarganya. Praktik pungli itu pun diabadikan oleh timnya melalui rekaman suara yang langsung diperdengarkan di ruang rapat oleh pria yang akrab disapa Ahok.

Dari rekaman itu, terdengar suara Kepala TPU Petamburan meminta sejumlah uang kepada tim Ahok yang menyamar sebagai warga. Kepala TPU meminta uang untuk kebutuhan cicilan mobil tiga bulan dan angsuran rumahnya selama dua bulan.

"Saya sampaikan, kenapa bisa ada pungli di TPU? Karena ada Kepala TPU yang pungli. Kalau Kepalanya lurus, bawahnya nggak berani nggak lurus. Itu teorinya‎," kata dia. (beritajakarta.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home