Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 19:57 WIB | Selasa, 01 Desember 2015

Jurnalis Daily Telegraph Sebut Vardy Rasis, Layak Dipecat dari Leicester

Ilustrasi: Jamie Vardy bergembira merayakan gol ke gawang lawan di Liga Primer Inggris. (Foto: sportsmole.co.uk).

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Jurnalis media terkemuka Inggris–Daily Telegraph–Jonathan Liew, menyebut penyerang kesebelasan Leicester City, Jamie Vardy, bukan sosok idola yang patut dibanggakan, karena memiliki ideologi dan pandangan rasisme.

“Pandangan saya orang ini (Jamie Vardy, Red) berperilaku rasis dan tindakan seperti itu harus dihentikan. Orang seperti itu harus dihukum karena akan mempengaruhi kredibilitas klub dan kepercayaan publik. Vardy harus keluar dari pekerjaannya. Klub harus berani mengluarkan dia dari kegiatannya,” kata Liew seperti diberitakan 101 Great Goals, hari Senin (30/11).

Pada pertengahan Agustus 2015, ada sebuah video yang diperoleh dari kamera CCTV di sebuah kasino di Leicester, Inggris yang menunjukkan penyerang berusia 28 tahun itu beradu mulut dengan sesama pengunjung kasino.

Vardy berbuat kerusuhan dan berkelahi,karena memanggil orang lain dengan sebutan ‘Jap’ (yang  kependekan dari Japan, namun bermakna merendahkan orang Jepang).

“Ibaratnya, pihak klub harus berani menyuruh Vardy meminta maaf dan berlutut kepada orang yang dia kecewakan,” kata Liew. 

“Vardy harus keluar dari pekerjaannya sekarang. Tapi melihat perilaku orang seperti dia rasanya janggal, karena dia bisa menggunakan platform untuk menentang rasisme di setiap kesempatan,” Liew menambahkan.

Liew menasihati bahwa Vardy harus mensosialisasikan tanpa mengenal lelah dan melakukan pembicaraan di sekolah, dan mendidik pemain muda pada keragaman dan toleransi. “Tapi dia (Vardy, Red) melakukan sebaliknya maka  ia  harus meminta maaf,” Liew menambahkan.

Banyak penggemar Leicester City yang kurang setuju dengan artikel yang ditulis Liew, dan dia mendapat hujatan dari para penggemar Vardy. 

Liew adalah seorang jurnalis besar, yang telah menulis beberapa kolom yang menghadirkan kritik serius terhadap perilaku yang kurang baik di tengah-tengah masyarakat.

Ada sejumlah akun Twitter yang memuji  Jamie Vardy namun tetap menyelipkan statemen bernada rasisme.  “Jamie Vardy sebenarnya adalah orang baik, sekali dia (Vardy, Red) mabuk dia bisa melakukan banyak tindakan terlarang bernada rasis ke banyak orang. Mudah-mudahan Tuhan membimbingnya, karena sesungguhnya kami (Leicester City, Red) adalah tim yang berisi orang-orang hebat,” seperti tertulis dalam akun twitter penggemar Leicester City dan Jamie Vardy, Mark Robinson (@MrMCRobinson) yang menulis pada Sabtu (28/11).

Kemudian ada juga komentar yang menyindir  Vardy yang berkembang ke arah yang buruk.   “Tahun 2007 Vardy masih bergaji 30 poundsterling (650 ribu rupiah) per pekan, dia masih miskin, tapi delapan tahun kemudian, dia menjadi legenda yang rasis,” kata Mike Drop dalam akun twitternya (@SmuggieMike) pada 28 November.   

Setelah Leicester menahan imbang klub Manchester United dengan skor 1-1 pada akhir pekan lalu, pemain andalan Manchester United, Juan Mata,  tidak segan memberikan ucapan selamat kepada penyerang Leicester City, Jamie Vardy, setelah ia mengemas gol di 11 laga Liga Primer Inggris beruntun.

Vardy mencatatkan torehan luar biasanya itu saat ia membawa timnya bermain imbang 1-1 melawan United pada akhir pekan kemarin. (101greatgoals.com).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home