Loading...
EKONOMI
Penulis: Bob H. Simbolon 14:31 WIB | Senin, 05 September 2016

Kadin: Tiongkok Bakal Jadi Investor Asing Terbesar RI

Ketua Umum Kadin, Rosan P. Roeslani. (Foto: Kadin)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani, menilai investor asal Tiongkok bakal melakukan investasi besar-besaran di Indonesia, hal itu terlihat dari meningkatnya nilai investasi dari negeri Tirai Bambu itu di Tanah Air.

"Komitmen Presiden Jokowi memangkas jalur birokrasi dan pengurusan izin telah menumbuhkan harapan besar bagi kalangan pengusaha Tiongkok. Mereka sangat antusias untuk meningkatkan investasi di Indonesia," kata Rosan di Jakarta pada hari Senin (5/9).

Mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dia mengatakan, realisasi investasi asing pada triwulan II 2016 menunjukkan bahwa Tiongkok kini berada pada urutan keempat setelah Singapura, Jepang, dan Hong Kong.

"Memang masih ada kendala, terutama bahasa dan kemitraan. Tapi, saya yakin hal itu akan dapat teratasi. Satu hal yang harus dicermati adalah Indonesia kini menjadi salah satu negara tujuan investasi paling menarik bagi Tiongkok," kata Rosan.

Nilai investasi Tongkok mencapai 549 juta dolar AS yang tersebar di 499 proyek, sementara itu, Singapura berada di urutan teratas dengan investasi senilai 2 miliar dolar AS untuk 1.927 proyek, menyusul Jepang 1,3 miliar dolar AS, dan Hong Kong 597 juta dolar AS.

"Investasi Tiongkok naik sangat signifikan. Pencapaian Tiongkok melampaui Malaysia yang nilai investasinya 393 juta dolar AS dan Belanda 346 juta dolar AS," kata dia.

Di sisi lain, dia mengaku sangat mengapresiasi konsistensi Presiden Jokowi untuk tetap mensinergikan kebijakan fiskal, moneter dan reformasi struktural bagi perbaikan ekonomi nasional. Keterpaduan kebijakan fiskal dan moneter selain dapat mendorong pergerakan sektor riil, juga akan memacu pertumbuhan investasi, produksi, distribusi, dan konsumsi.

"Saya yakin, konsistensi pemerintah memperbaiki pertumbuhan ekonomi akan berdampak luas. Setiap kebijakan ekonomi harus mendorong pertumbuhan yang solid dan inklusif," katanya.

Dikatakan, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dapat berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi global. 

"Tekad pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih terbuka dan kompetitif harus didukung," katanya. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home