Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 14:12 WIB | Sabtu, 16 Juli 2016

Kak Seto Terima Aduan Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda

Kak Seto Terima Aduan Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi (tengah) menerima pengaduan secara langsung dari para orang tua korban pemberian vaksin palsu Rumah Sakit Harapan Bunda untuk menyampaikan tuntutan yang digelar di gedung Kementerian Pemberdayaan Anak dan Perlindungan Anak Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7). Dalam proses pengaduan tersebut dihadiri juga Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Dokter Vina yang menerima secara langsung tuntutan dari para orang tua yang menjadi korban. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Kak Seto Terima Aduan Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda
Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda, Dokter Vina (kanan) memberikan keterangan kepada awak media setelah menerima pengaduan dari para orang tua yang menjadi korban pemberian vaksin palsu yang difasilitasi oleh LPAI.
Kak Seto Terima Aduan Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda
Salah satu orang tua korban pemberian vaksin palsu menunjukan buku data anaknya yang selama ini menerima vaksin dari Rumah Sakit Harapan Bunda yang tanpa dilabel oleh pihak dokter.
Kak Seto Terima Aduan Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda
Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda, Dokter Vina yang hadir memberikan keterangan kepada awak media setelah mendengarkan keluhan dan tuntutan dari pihak orang tua yang menjadi korban pemberian vaksin palsu dari pihak rumah sakit.
Kak Seto Terima Aduan Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda
Salah satu orang tua menunjukan data pemberian vaksin anaknya dari pihak Rumah Sakit Harapan Bunda yang menjadi salah satu rumah sakit memberikan vaksin palsu kepada pasiennya.
Kak Seto Terima Aduan Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda
Suasana pengaduan dari para orang tua yang menjadi korban pemberian vaksin palsu dari Rumah Sakit Harapan Bunda yang difasilitasi oleh Seto Mulyadi Ketua LPAI untuk selanjutnya akan ditindaklanjuti kepada Presiden Joko Widodo.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPA Indonesia), Seto Mulyadi (Kak Seto) menerima pengaduan dari para orang tua korban pemberian vaksin palsu dari Rumah Sakit Harapan Bunda di gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, hari Sabtu (16/7).

“Sampai saat ini tidak ada respon atau tanggung jawab dari pihak Rumah Sakit Harapan Bunda terkait dengan pemberian vaksin palsu terhadap anak kami para orang tua yang telah menjadi korban. Ada pernyataan pihak rumah sakit hanya bertanggung jawab dari periode bulan Maret sampai dengan Juni 2016, padahal bahwa pengguna vaksin palsu telah digunakan sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang. Sementara dokter Indra yang telah ditetapkan sebagai tersangka sudah berpraktek di Rumah Sakit Harapan Bunda jauh sebelum tahun 2003, jadi kami meminta kepada pihak rumah sakit dan juga aparat untuk menelusuri hal tersebut, “ kata Agus Siregar salah satu orang tua saat menyampaikan pengaduannya.

Agus menambahkan, kami semua meminta kepada pihak rumah sakit untuk memberikan seluruh data anak yang telah diberikan vaksin sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang. Selanjutnya, kami juga meminta untuk diberikan general check up kepada seluruh anak dari data tersebut melalui penunjukan secara langsung rumah sakit yang dinilai masih independen.

Sementara Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda, Dokter Vina yang hadir secara langsung menerima pengaduan dari para orang tua terkait dengan pemberian vaksin palsu.

“Kami sangat menyesali atas kejadian ini. Kami dari pihak Harapan Bunda menyatakan benar ada peristiwa itu, dan kami tidak menyangkal. Setelah menjalani koordinasi dengan pihak Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, benar ada penjualan vaksin palsu yang telah dilakukan oleh oknum dan tidak melalui jalur resmi dari rumah sakit, “ kata dokter Vina.

Vina menambahkan, Rumah Sakit Harapan Bunda tidak pernah memesan vaksin dari pihak swasta yang telah disebutkan dari Kementerian Kesehatan. Justru oknum yang telah melakukan tindakan yang sangat tidak manusiawi tersebut. Maka dari itu kami terus melakukan kerja sama dengan pihak Bareskrim untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

“Hari Senin depan, kami juga diminta untuk menyerahkan data untuk diverifikasi oleh tim dari Kementerian Kesehatan bersama dengan Bareskrim Mabes Polri. Kami dari Harapan Bunda sedang mempersiapkan data anak yang telah mendapatkan vaksin berdasarkan periode bulan Maret sampai dengan Juni, apabila nanti ada data nama anak yang telah terindikasi di luar dari periode tersebut, kami dari pihak rumah sakit akan bertanggung jawab,” ujar Vina.

Untuk menindaklanjuti proses kasus ini dapat berjalan sesuai dengan harapan para orang tua yang menjadi korban Seto Mulyadi atau yang biasa akrab disapa Kak Seto akan melaporkan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

“Saya akan menindaklanjuti proses pengaduan ini untuk disampaikan kepada Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Anak Nasional nanti, atau secepatnya sebelum peringatan Hari Anak Nasional untuk bertemu dengan presiden,” kata Seto Mulyadi.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home