Loading...
INSPIRASI
Penulis: Danang Kurniawan 01:00 WIB | Minggu, 06 Maret 2016

Kalahkanlah Kejahatan dengan Kebaikan!

Balas dendam itu bukan hak kita!
Kejahatan dan Kebaikan (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Kalah-menang mengingatkan kita akan perang. Apakah tugas setiap orang sama dengan Pandawa (simbol kebaikan) yang harus memerangi Kurawa (simbol kejahatan) dengan memusuhi orang-orang yang kita sangka jahat di sekitar kita? Bukan! Pola jahat-baik ini menjebak kita untuk mengadili orang lain dengan cara menghukum mereka menurut cara kita masing-masing, bahkan lebih jahat.

Mengalahkan kejahatan dengan kebaikan berarti kita tidak diizinkan melakukan kejahatan sama sekali. Jika kita membenci orang lain, kita tetap tidak boleh membalas perbuatan mereka. Bagaimana kita mengalahkan mereka?

Pertama, kita dilarang keras untuk iri kepada orang jahat. Jika mereka yang kita sangka jahat itu menjadi kaya dan sukses, jangan iri (Ams. 24:19). Sekali kita iri, maka kita terjebak pada kejahatan.

Kedua, harus fokus terhadap urusan hati kita sendiri. Apa yang terjadi (celaka atau gembira) pada orang jahat seharusnya tidak langsung kita nilai sebagai musibah atau keberuntungan (Ams. 24:17).

Ketiga, telah djaminkan bahwa masa depan orang jahat tidak pernah lebih mulia walau mereka bergelimang harta (Ams. 24:16). Prinsip hidup ini akan menuntun kita untuk fokus kepada kebaikan, bukan mengurusi orang jahat. Nasihat seorang ayah kepada putri kesayangannya, ”Jika ada orang menjahatimu, itu bukan urusanmu. Urusanmu adalah berbuat baik kepada semua orang.”

Bagaimana mungkin kita membiarkan musuh kita terus melukai kita tanpa membalas? Dalam kehidupan, kita punya sarana yang menjamin keselamatan kita. Jika ada orang lain yang menjahati, maka kita dapat menanggapinya dengan dua cara sah: melalui hukum dan prinsip kasih. Dengan begitu kita tak sampai merebut hak Sang Adil untuk membalas kepada pelaku kejahatan.

Jika kita tetap konsisten dengan kebaikan, maka kebaikanlah yang akan mendatangi kita. Namun, jika kita mulai tergoda untuk bermain-main dengan kejahatan, bukan tidak mungkin kejahatan akan menguntit kita terus-menerus. Kalau kita baik, tetapi tetap dijahati, ingatlah kita masih mempunyai saudara-saudari yang berada di sekitar kita sebagai buah dari kebaikan kita.

Jadi, berbuat baiklah!

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home